Mahasiwa Papua: Kami Dipulangkan, Tak Ada yang Terbukti Lukai Anggota Ormas

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Papua diperiksa selama 8 jam di Mapolrestabes Surabaya sejak pukul 24.00 WIB Rabu (15/8/2018) hingga pukul 08.00 WIB Kamis (26/8/2018).

Kamis pagi Pukul 09.00 WIB, mereka dikembalikan ke asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya.

"Jam 9 pagi tadi kami dipulangkan. Tidak ada yang diamankan karena tidak ada pelaku yang terbukti melukai anggota ormas," kata Stevanus Pigai, mahasiswa asal Nabire.

Dia berharap, aparat penegak hukum tidak melakukan diskriminasi kepada mahasiwa Papua di Surabaya.

Baca juga: Tolak Kibarkan Merah Putih, Mahasiswa Papua dan Warga Bentrok di Surabaya

"Kita harapkan tidak ada diskriminasi karena yang terjadi mereka yang melakukan penyerangan dan pengerusakan," ujar mahasiswa Universitas Narotama Surabaya ini.

Pantauan KOMPAS.com di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10 Surabaya, para mahasiswa berkumpul di halaman asrama. Sebuah mobil polisi terlihat masih disiagakan di seberang asrama.

Rabu siang kemarin, terjadi bentrok antara sekelompok ormas dengan mahasiswa Papua. Sebelum bentrok, kedua kelompok sempat bersihtegang soal pemasangan bendera merah putih di asrama mahasiswa tersebut.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Bentrokan Ormas dan Mahasiswa Papua di Surabaya

Dalam bentrok tersebut, seorang anggota ormas terluka di bagian tangan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Sekitar pukul 23.00 WIB, 49 mahasiswa diangkut ke Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa. 

Baca juga: Mahasiswa Papua di Surabaya Berencana Laporkan Kelompok Ormas