Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Konflik Terulang di Kwamki Narama, Polisi Razia Alat Perang

Kompas.com - 16/08/2018, 07:05 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Polres Mimika dan Polsek Mimika Baru merazia alat perang taradisional di Distrik Kwamki Narama guna menghindari konflik sosial terulang kembali, Rabu (15/8/2018).

Kwamki Narama sejak akhir 2017 hingga April 2018 terlibat konflik saudara. Kedua kelompok warga yang masih bersaudara ini terlibat perang adat.

Mereka saling serang dengan mengunakan busur panah. Tercatat belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terluka.

Menghindari konflik sosial terulang kembali, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto memimpin anak buahnya untuk merazia rumah-rumah warga yang diduga sebagai tempat untuk menyimpan alat perang, seperti busur panah, parang, dan kampak.

Baca juga: Menurut Camat, Mahasiswa Papua Sempat Marah Saat Ditawarkan Bendera

Tak hanya rumah warga, polisi juga menyisir hingga ke dalam hutan di belakang permukiman.

Hal ini dilakukan, sebab warga kerap menyembunyikan peralatan perang mereka di dalam hutan.

Dari razia ini, polisi mengamankan puluhan busur dan anak panah, serta parang.

"Penyisiran ini sendiri dikhususkan kepada warga yang bukan asli penduduk Kwamki Narama," kata Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto.

Ia menjelaskan, penyisiran juga sebagai langkah preventif (pencegahan) dan represif (penindakan).

Pihak kepolisian sudah sering mengimbau masyarakat dari luar Kwamki Narama untuk tidak masuk ke wilayah tersebut, kalau hanya untuk membawa masalah atau memicu konflik.

Baca juga: Penjelasan Soekarwo Terkait Isu Loncat ke Nasdem dan Dipanggil SBY

“Kalau masuk membawa manfaat tidak masalah. Tapi kalau masuk dengan membawa alat perang dan memicu konflik, maka kami tidak biarkan dan akan ditindak tegas,” tegas Agung.

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat Kwamki Narama untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh hal-hal provokatif yang bisa menyebabkan kekacauan.

“Ini merupakan pekerjaan rumah semua pihak, baik TNI/Polri terlebih lagi masyarakat. Bagaimana caranya menciptakan kondisi yang aman, tentram, dan damai. Dan ini bisa dilakukan kalau saling bahu membahu untuk menciptakan kondisi tersebut,” pungkas dia.

Kompas TV Bambang Soesatyo sudah pernah dipanggil namun absen karena bentrok dengan jadwal protokoler DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com