Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Diminta Bangun Kembali Rumah Adat Megalitikum yang Terbakar

Kompas.com - 14/08/2018, 09:34 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya diminta untuk membantu membangun kembali 27 rumah adat megalitikum gurusina di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu'u, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hangus terbakar pada Senin (13/8/2018) sore.

"Saya mengharapkan bantuan dari Bapak Menteri Pariwisata, untuk membantu membangun kembali rumah adat ini," ucap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu kepada Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Menurut Marius, rumah adat ini sangat bernilai tinggi, karena di dalamnya berisi benda-benda pusaka adat istiadat.

Benda pusaka itu, sebut Marius, tidak bisa dinilai dengan uang karena nilai sejarahnya yang masih asli.

Marius mengatakan, kampung adat megalitikum Gurusina sering dikunjungi oleh para wisatawan, terutama dari mancanegara.

Baca juga: 27 Rumah Adat Terbakar saat Warga Ikuti Kegiatan Jelang HUT RI

Bahkan, banyak wisatawan yang kerap menginap di rumah adat yang atapnya terbuat dari alang-alang dan berdinding bambu.

"Tentu bantuannya tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi pemerintah provinsi dan kabupaten juga harus membantu. Bahkan pihak lainnya seperti BUMN dan pelaku usaha agar bisa membangun rumah adat ini melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR)," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Kampung adat Megalitikum Gurusina yang terletak di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu'u, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar, Senin (13/8/2018) sore.

Hubert Sari, seorang warga setempat kepada Kompas.com mengatakan, terdapat 27 dari 33 rumah adat yang terbakar di kampung tersebut.

"Hanya enam unit rumah adat yang berhasil diselamatkan oleh mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten Ngada," ungkap Hubert, Senin malam.

Baca juga: 27 Rumah Adat Megalitikum Gurusina di NTT Terbakar

Kejadian itu, lanjut Hubert, terjadi pada pukul 16.00 Wita dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.00 Wita.

Kompas TV Warga desa masih berada di dekat lokasi sambil menunggu bantuan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com