Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumaidi, Korban Kecelakaan Pesawat Dimonim Harus Jalani Operasi limpa

Kompas.com - 14/08/2018, 09:05 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kondisi Jumaidi, anak berusia 12 tahun yang selamat dari kecelakaan pesawat Dimonim Air PK-HVQ di gunung Mewuk, Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kian membaik, Selasa (14/8/2018).

Jumaidi yang kini dirawat di RS Bhayangkara, Kotaraja, Kota Jayapura, terlihat terbaring lemah. Akan tetapi ia juga sudah bisa sekali-kali berkomunikasi dengan pihak keluarga.

Terlihat lengan kanannya dipasangi gips karena patah, sementara dua selang infus mengalir ke tubuh mungil Jumaidi. Salah satunya adalah infus transfusi darah.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP dr Heri Budiono menjelaskan, Jumaidi mengalami pendarahan di bagian perut, dan setelah melewati proses citi scan, diduga kuat bagian limpanya mengalami pendarahan.

“Observasi 1x24 jam sudah kita lakukan. Ada kecendurungan HB-nya turun, kami duga itu disebabkan karena ada pendarahan di bagian dalam tubuh, sehingga harus segera dilakukan tindakan operasi untuk mencari tahu sumber pendarahan," katanya.

Baca juga: Setelah Terlempar ke Luar, Jumaidi Cari Air Minum di Balik Reruntuhan Pesawat

Heri menduga, sumber dari pendarahan itu berasal dari bagian limpa Jumaidi yang bermasalah akibat adanya benturan keras saat kecelakaan terjadi.

"Operasi saat ini juga akan kita lakukan agar kondisinya segera membaik," paparnya.

Jumaidi adalah satu-satunya korban selamat akibat kecelakaan Pesawat Dimonim PK-HVQ yang terbang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu lalu.

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kecelakaan Dimonim Air, 8 Jenazah Dikirim ke Jayapura hingga Jumaidi Terlempar

Walau selamat, Jumaidi harus kehilangan ayahnya, Jamaluddin (42) yang ditemukan tewas bersama 7 korban lainnya.

Kompas TV Ke-8 jenazah ini merupakan korban Pesawat Dimonim Air yang jatuh dan menabrak Gunung Menduk di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com