Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa Anak Tiri Bertahun-tahun, Oknum PNS Kemenag Ditahan Polisi

Kompas.com - 12/08/2018, 14:01 WIB
Junaedi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

MAMUJU,KOMPAS.com – Seorang oknum pegawai negeri sipil di Kantor Kementrian Agama dilaporkan oleh keluarganya ke polisi dengan tuduhan memerkosa anak tirinya sendiri yang masih di bawah umur pada Sabtu (11/8/2018).

Pria berinisial ARS yang tinggal di Mamuju Tengah itu kemudian ditahan anggota Satuan Reskrim Polres Metro Mamuju di kediamannya.

"Tersangka dilaporkan oleh korban dan keluarganya sendiri ke polisi," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Mamuju, AKP Jamaluddin, Minggu (12/8/2018).

Menurut Jamaluddin, setiap kali melakukan perbuatan bejat itu, pelaku mengancam akan membunuh korban jika berani mengungkapnya.

Aksi ARS sudah berlangsung selama enam tahun, sejak korban masih duduk di bangku SMP hingga korban duduk di kelas 3 SMA.

"Seperti pengakuan korban, ia diperlakukan tak senonoh oleh ayah tirinya sejak masih di SMP," ujar Jamaluddin.

Pelaku ARS diketahui kerap melakukan aksi bejatnya saat korban baru pulang dari sekolah. Di hadapan polisi, korban mengaku diancam akan dibunuh jika tidak mau menuruti kemauan ayah tiri yang selama ini menghidupi keluarganya.

Dari hasil interograsi polisi, ARS mengakui perbuatannya karena alasan khilaf.

Perbuatan tak senonoh ini terbongkar pada 1 Agustus 2018 lalu, saat dipergoki oleh salah satu anggota keluarganya.

Akibat perbuatan memerkosa anak di bawah umur, ARS terancam kurungan penjara selama 7 tahun.

Kompas TV Rekaman kamera pemantau memperlihatkan pelaku berupaya menguras uang di ATM milik korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com