Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Benih Lobster yang Diselundupkan ke Sungapura Mati

Kompas.com - 10/08/2018, 11:30 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Penyelundupan 90.765 benih lobster jenis pasir dan mutiara senilai Rp 13,6 miliar digagalkan Kepolisian.

Lebih dari 10.000 benih lobster diketahui mati, sedangkan 80.000 benih lobster berhasil diselamatkan dan dilepas liarkan di Perairan Pulau Abang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Mungkin karena lamanya perjalanan, sehingga benih lobster tersebut tewas," kata Pramudya D Irawanto, Kasubsi Tata Pelayanan UPT Stasiun Karantina Ikan Batam, Kepada Kompas.com, Jumat (10/8/2018). 

Menurut dia, proses pelepasliaran 80.000 benih lobster dibantu nelayan dan masyarakat setempat.  "Diharapkan benih tersebut bisa berkembang biak di perairan Pulau Abang, dimana kondisi karangnya masih asri untuk perairan Batam," jelas Pramudya.

Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 13,6 Miliar ke Singapura

Pramudya mengatakan berdasarkan UU RI nomor 44 tahun 2009 tentang perubahan atas UU RI nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan junto pasal 55 KUHP, junto pasal 2 peraturan Menteri dan perikanan nomor 56 tahun 2016 larangan penangkapan, pengeluaran lobster dari wilayah Indonesia, hanya lobster yang sudah ukuran 8 cm atau berat 200 gram yang bisa diekspor keluar dari Indonesia.

Sebelumnya 90.765 Benih Lobster jenis Pasir dan Mutiara yang nilainya mencapai Rp 13,6 miliar berhasil diselamatkan, saat akan di selundupkan ke Singapura melalui jalur laut dari Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (7/8/2018) kemarin.

Sebanyak 90.765 Benih Lobster tersebut dikemas didalam kantong besar dan kemudian dimasukan kedalam sejumlah koper.

Dari pengakuan ketiga tersangka, benih lobster ini terlebih dahulu disimpan di salah satu penangkaran yang ada di daerah Tiban, Sekupang, Batam. Dan selanjutnya baru dikiriman ke Singapura.

Kompas TV Polisi Gagalkan Penyeludupan Ribuan Ekor Bibit Lobster
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com