Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Jabar: Pilpres Kali Ini Tidak Terlalu Berat...

Kompas.com - 10/08/2018, 09:29 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai, bagi Golkar, Pemilihan Presiden 2019 nanti tidak terlalu berat dan jauh dari politisasi agama.

Hal itu karena calon wakil presiden yang diambil Joko Widodo berasal dari kalangan ulama.

Seperti diketahui, pada Kamis (9/8/2018) malam, calon wakil presiden Jokowi memutuskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menjadi pendamping petahanan untuk Pilpres 2019.

Sedangkan calon presiden Prabowo menunjuk Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk menjadi calon wakil presiden.

Baca juga: Jokowi Resmi Tunjuk Maruf Amin sebagai Cawapres dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Dideklarasi Jadi Capres-Cawapres 2019

Dedi mengucapkan selamat kepada pasangan Jokowi- KH Mar'uf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Menurut Dedi, dari sisi kepentingan bangsa, Indonesia terselamatkan dari politisasi agama dengan munculnya KH Ma'ruf Amin menjadi wakil Jokowi.

"Artinya isu kriminalisasi ulama, tidak berpihak pada umat Islam, isu anti-Islam tidak ada lagi, karena wapres adalah repersentasi ulama. Dari sisi keormasan, KH Ma'ruf Amin adalah Rais Am PBNU, representasi mayoritas Islam penganut NU," kata Dedi kepada Kompas.com, Jumat (10/8/2018).

Dedi melanjutkan, pasangan Jokowi-KH Maruf Amin adalah representasi dari bangsa. Keduanya dinilai bukan representasi partai politik, tetapi mewakili seluruh kepentingan. Mereka adalah perpaduan dari umara (pemimpin) dan ulama atau profesional dan ahli agama.

"Sebagai ketua Partai Golkar Jabar, salah satu partai pendukung Jokowi, saya tidak terlalu berat, karena pilpres saat ini rakyat diberi dua pilihan, yakni memilih pemimpin bangsa dan memilih pemimpin partai," kata Dedi.

Dedi juga menyebutkan, Jokowi menunjuk KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres secara tidak langsung untuk menghormati Prabowo. Jokowi dianggap telah melaksanakan ijtima ulama dengan memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Baca juga: PA 212 Kirim Surat ke PAN, Ingatkan Koalisi Harus Ikuti Keputusan Ijtima Ulama

"Pak Jokowi menghormati Pak Prabowo dan timnya. Sebab, mereka memberikan saran bahwa harus melaksanakan ijtima ulama, yaitu kita harus memilih ulama sebagai pasangan," katanya.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com