Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tasikmalaya Siap Diperiksa KPK Terkait Kasus Mafia Anggaran

Kompas.com - 09/08/2018, 21:48 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengaku siap diperiksa jika sampai dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus mafia anggaran Kementerian Keuangan.

Ia siap memberikan keterangan terkait proposal pengajuan anggaran dari Pemkot Tasikmalaya yang ditemukan saat tangkap tangan terhadap pejabat Kemenkeu, Yaya Purnomo.

"Sebagai kepala daerah, kita lihat saja nanti saya siap diperiksa jika dipanggil KPK. Sebagai pemimpin saya harus memberi contoh, sudah risiko saya sebagai kepala daerah," jelas Budi kepada wartawan di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis (9/8/2018).

Ditambahkan Budi, selama ini dirinya sering mengajukan proposal bukan hanya di Kementerian Keuangan saja, tetapi juga ke beberapa kementerian lain.

Pengajuan bantuan anggaran, kata Budi, demi kepentingan pembangunan di Kota Tasikmalaya. Budi mengklaim selama ini pengajuan anggaran tersebut sudah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.

"Secara kebetulan saja ini ada OTT di Kementerian Keuangan dan ada proposal pengajuan dari yang bersangkutan (Yaya Purnomo), wajar kalau kami ditanyakan alurnya seperti apa. Padahal, kita bukan hanya ke Kemenkeu saja, kita kementerian lainnya juga sama. Ya, wajarlah seperti anak ke bapaknya, sering meminta bantuan," tambah Budi.

Baca juga: Wali Kota Tasik Akui Titipkan Proposal ke Pejabat Kemenkeu yang Ditangkap KPK

Disinggung apakah selama ini sudah ada surat panggilan dari KPK terkait kasus ini, Budi tak mengiyakan juga tak membantah hal tersebut.

"Kita lihat saja nanti, kita tunggu saja, yang jelas saya siap diperiksa KPK," tandas Budi.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengaku mengenal Yaya Purnomo, pejabat Kementerian Keuangan yang ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap dana perimbangan daerah alias mafia anggaran.

"Saya mengenal Yaya Purnomo sebagai orang dari Kementerian Keuangan. Waktu itu sudah sore dan tutup kantor kementeriannya. Kami pun mentitipkan proposal itu kepada Yaya Purnomo," jelas Budi.

Seperti diketahui, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebutkan, bahwa pihaknya saat ini masih terus menelusuri kasus suap dana perimbangan daerah dari Kementerian Keuangan dengan tersangka Yaya Purnomo.

Baca juga: KPK Periksa Ajudan Wali Kota Tasikmalaya Terkait Kasus Mafia Anggaran

KPK pun terus mendalami proses penganggaran dari ororitas pusat ke Bupati Kampar Azis Zaenal, Wali Kota Dumai Zulkifli AS dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.

Kompas TV Rumah kontrakan Inneke Koesherawati yang tak jauh dari Lapas Sukamiskin, Bandung pasca penggeledahan KPK terlihat sepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com