Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jatim Sebut Semburan Air di Ngawi Itu Potensi Bukan Ancaman

Kompas.com - 09/08/2018, 18:47 WIB
Achmad Faizal,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menganggap semburan air disertai gas di area persawahan Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, bukan sebagai ancaman, melainkan potensi yang harus dikelola dengan baik.

Kata Soekarwo, air tersebut keluar dari saluran artesis dari dalam tanah.

"Yang penting yang keluar tidak ada zat lain selain air. Kalau yang keluar minyak, ya alhamdulillah," tutur Soekarwo, Kamis (9/8/2018).

Menurut Soekarwo, saluran artesis dari dalam tanah hanya mengeluarkan 3 zat yakni air, gas, atau minyak.

Baca juga: Semburan Air dan Gas 30 Meter Mengandung Metan, Warga Tidak Boleh Merokok di Lokasi

 

"Kalau yang keluar air, itu potensi luar biasa, karena saat ini Jatim sedang kekurangan air untuk irigasi pertanian," jelasnya.

Dari 50 miliar kubik air yang ada di Jawa Timur, sambung dia, hanya 19 miliar kubik yang bisa dikelola. Sementara Jatim membutuhkan 22 miliar kubik air untuk pertanian dan kebutuhan hidup.

Semburan air setinggi 30 meter berada di lokasi sawah warga bernama Mujiyanto. Fenomena itu pun menjadi tontonan warga sepekan terakhir.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Jawa Timur, Handoko Teguh Wibowo, semburan air disertai gas itu terjadi lantaran ada remobilisasi gas yang ada di bawah kemudian ke atas.

Baca juga: Analisis Penyebab Semburan Air Disertai Gas 30 Meter di Ngawi

 

Bergeraknya gas dari bawah ke atas lantaran ada retakan kemudian menabrak lapisan air yang ada di atasnya.

Faktor penyebabnya, fenomena pengambilan air tanah yang semakin masif sehingga berdampak terjadi penurunan muka air tanah. Selain itu, karena pergerakan permukaan tanah berupa gempa bumi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com