Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Jalan, Warga Temukan Potongan Batuan Diduga dari Zaman Megalitik

Kompas.com - 08/08/2018, 17:16 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Dusun Kenteng, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan sejumlah batuan mirip umpak atau penyangga rumah masa lampau.

Dari pengamatan di lokasi, batu berbentuk kotak persegi panjang dengan bagian tengahnya mencekung mirip bak kamar mandi dan batu persegi di tengah berlubang bulat, dibiarkan tergeletak di tengah ladang.

Sejumlah warga sejak beberapa hari terakhir mendatangi lokasi, untuk menyaksikan batu itu.

Tokoh masyarakat, Sarjono mengatakan, batu tersebut ditemukan saat warga membuat jalan antar dusun. Saat itu, alat berat mengeruk tanah tiba-tiba tidak bergerak, Sabtu (28/7/2018).

Baca juga: Heboh, Perut Ular Piton Membesar Dikira Baru Memangsa Manusia

 

"Batuan tersebut ditemukan di tanah untuk jalan setapak warga dengan bachoe (alat berat)," katanya, Rabu (8/8/2018).

Oleh warga sekitar, batu itu dipinggirkan ke lokasi yang aman. Pihaknya sampai saat ini belum mengetahui apakah batu akan dipindahkan atau tetap di tanah milik Harjo Winoto itu.

"Belum mengetahui apakah akan diamankan atau akan tetap di sana," tuturnya.

Pemilik lahan Harjo Winoto (55) mengatakan, batu tersebut ditemukan sang ayah sejak dia kecil. Batu tersebut dibiarkan saja. Kemungkinan karena tidak terurus tertutup tanah.

"Dulu hanya didiamkan saja seperti batu biasa. Ke depannya akan diberikan tempat untuk mengamankan batu tersebut," katanya singkat.

Baca juga: Kawasan Megalitik Lore Lindu Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Ari Setyastuti mengatakan, Rabu (1/8/2018), batu itu sudah ditinjau staf Unit Penyelamatan, Pengembangan, dan Pemanfaatan.

"Batunya belum bisa kita amankan karena terkendala jalan yang belum bisa dilewati karena baru diperbaiki untuk Jalan Usaha Tani. Selain itu, masih menunggu kesepakatan warga terkait boleh diamankan atau tidak, karena mungkin masyarakat juga menginginkan untuk merawat dan melestarikannya," ucapnya.

Disinggung dari usia, pihaknya belum bisa memastikan, karena membutuhkan penilitan lebih lanjut.

"Dari pengamatan fisik bahan dari batu putih (tuf). Kalau usia kita belum bisa memprediksi. Tetapi kalau dari bentuknya dan banyak ditemukan di daerah Gunung Kidul, batu ini termasuk lumpang batu," ucapnya.

"Kemungkinan masih ada kaitannya dengan peradaban masa megalitik yang berkelanjutan di wilayah tersebut khususnya dan Gunung Kidul pada umumnya," bebernya.

Terkait fungsinya, seperti pada umumnya, lumpang batu mempunyai fungsi praktis untuk menumbuk/menghaluskan biji-bijian.

"Bisa juga sebagai sarana upacara tetapi itu juga tergantung konteks temuannya," bebernya.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunung Kidul, Agus Kamtono mengaku belum mendengar adanya penemuan ini. Pihaknya akan segera melakukan pengamanan terkait penemuan batu tersebut.

"Nanti jika sudah ada kajian akan ditindaklanjuti oleh tim saya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com