Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit Pergi Berburu, Yulius Ditemukan Tak Bernyawa di Atas Gunung

Kompas.com - 08/08/2018, 09:08 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Seorang pria berusia 52 tahun di Kabupaten Jayapura, Papua ditemukan tewas di atas gunung Karang Kwesa, Kampung Sentosa, Distrik Unurum Guay, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, setelah lima hari tak pulang, Selasa (7/8/2018).

Meski jasad korban sudah diketahui, namun tim gabungan terdiri dari personel Polsek Unurum Guay, Koramil Unurum Guay, Inafis Polres Jayapura dan Basarnas gagal mengevakuasi jasad korban akibat medan yang berat.  

Korban yang diketahui bernama Yulius Sasbe. Korban dinyatakan hilang oleh keluarga sejak Kamis, 2 Agustus lalu.

Korban ketika itu berpamitan untuk pergi berburu di dalam hutan jembatan Kali Bilbag, Kampung Sentosa.

Pihak keluarga yang mencarinya kemudian menemukan korban sudah tidak bernyawa di atas gunung.

Baca juga: Tim Survei Papua Terang Diserang KKB, 5 Prajurit TNI Terluka

Kepolisian yang mendapat laporan kemudian membentuk tim gabungan untuk mengevakuasi jasad korban.

Tim lalu bergerak masuk ke dalam hutan melalui Kali Bilbag dengan berjalan kaki.  Sesampainya di camp kayu, tim kemudian dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama standby di camp kayu, sedangkan tim kedua melanjutkan perjalanan untuk mencapai titik tempat ditemukan jasad korban.

Untuk mencapai lokasi ditemukan jasad korban, tim harus menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer atau kurang lebih 4 jam dengan melewati medan yang sulit.

Baca juga: Truk Angkut Polisi di Papua Alami Kecelakaan, 1 Orang Tewas dan 15 Lainnya Terluka

Karena waktu sudah menjelang malam, tim memutuskan untuk menunda evakuasi besok, Rabu (8/8/2018).

"Proses evakuasi jenazah Yulius Sasbe sulit dilakukan dikarenakan terkendala medan yang berat," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Selasa (7/8/2018) malam.

"Diketahui juga bahwa posisi almarhum berada di atas ketinggian serta tebing yang curam," tambah dia.

Kompas TV Sebelumnya proses pencarian dihentikan pada Rabu (11/7) petang karena lokasi rawan longsor susulan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com