LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang sedang melakukan shalat Isya tertimpa reruntuhan masjid di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, saat gempa mengguncang kawasan itu, Minggu (5/8/2018).
Pada Senin (6/8/2018), dua korban tewas sudah berhasil dikeluarkan. Diduga, masih banyak warga yang terjebak di dalam reruntuhan.
"Alat berat sudah didatangkan untuk mengevakuasi para korban jamaah shalat Isya yang tertimpa bangunan masjid roboh di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.
Baca juga: Dinyatakan Hilang sejak 2003, Hasni Ditemukan Selamat di Celah Bebatuan
Sebelumnya, Sutopo mengatakan, evakuasi korban tertimpa masjid yang roboh saat sedang shalat ini terkendala karena tidak ada alat berat. Meski demikian, evakuasi tetap dilakukan secara manual meski beton bangunan masjid terlalu tebal.
Sutopo belum dapat mengonfirmasi jumlah korban yang tertimpa masjid pasca-gempa yang terjadi.
"Saya belum tahu berapa orang. Informasi yang diperoleh dari masyarakat ada dua hingga tiga shaf jemaah yang sedang melaksanakan shalat Isya saat gempa terjadi," ujar Sutopo.
Baca juga: 82 Korban Meninggal Gempa Lombok, Kebanyakan karena Tertimpa Bangunan
Namun dia hampir dapat memastikan angka korban meninggal dunia dapat bertambah mengingat evakuasi dan pendataan masih dilakukan tim SAR gabungan, termasuk jumlah korban yang belum terverifikasi di Gili Trawangan.
"Kami sudah dapat informasi tujuh korban gempa di Gili Trawangan, tapi saat ini masih kami cek kebenarannya, karena informasinya belum sampai posko. Kami akan tahan dulu informasinya untuk publik sampai sudah terindentifikasi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.