PALEMBANG, KOMPAS.com - Api abadi Asian Games yang berasal dari India, diarak keliling Kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/8/2018).
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi orang pertama yang menyambut kedatangan obor api Asian Games tersebut menjelang penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia itu.
Torch relay atau kirab obor Asian Games sebelumnya dibawa oleh pasukan penerbang dari Paskhas TNI AU dengan menggunakan tinder box.
Baca juga: Dibawa dari India, Begini Cara Menjaga Api Obor Asian Games 2018 Tetap Menyala
Sebanyak 50 anggota Paskhas mengawal api abadi itu dengan terjun dari ketinggian 7.000 kaki dan mendarat di lapangan kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang yang dipimpin langsung oleh Letkol Helmi Ardianto Nage dari Danden Matra 2/Naga Paskhas.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menerima api tersebut langsung menyulutkan api dari tinder box dan mini cauldron. Kemudiandia menyerahkan obor langsung ke Alex Noerdin dan Jenderal Tito Karnavian.
Keduanya tampak berhati-hati ketika menerima obor tersebut agar api tetap menyala.
Setelah menerima obor, kedua putra asal Sumatera Selatan itu langsung berkeliling kompleks Jakabaring Sport City (JSC) dengan wajah semringah.
Baca juga: 5 Fakta Unik Api Obor Asian Games 2018
Secara estafet, obor Asian Games juga diserahkan ke Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel bersama para atlet yang lain hingga menuju venue Bowling. Mereka berlari sejauh 24 kilometer.
"Hari ini, the dream comes true. Hari ini pegang obor pertama torch relay di Jakabaring. Terima kasih Indonesia," ungkap Alex dengan gembira.
Torch relay Asian Games sebelumnya direncanakan dalam sehari penuh akan diarak keliling Kota Palembang. Setelah itu, api Asian Games dibawa ke kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Pada hari Sabtu, api Asian Games masih dibawa keliling Sungai Musi dengan dikawal langsung anggota TNI/Polri serta para atlet dengan kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.