Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis Kompas TV

Kompas.com - 04/08/2018, 14:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Editor

JAMBI, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi mengecam tindakan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci Annisa, jurnalis Kompas TV Jambi.

Suci mendapat kekerasan saat meliput arak-arakan api obor Asian Games, Jumat (3/8/2018) siang.

Kekerasan tersebut terjadi di kawasan lampu merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Baca juga: Tentara Israel Serbu Stasiun Televisi di Tepi Barat, Tahan Empat Jurnalis

Suci yang sedang meliput dipukul di bagian ulu hati secara tiba-tiba hingga mengerang kesakitan.

"AJI Kota Jambi mengecam keras tindakan kekerasan dan premanisme yang dilakukan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci Annisa," kata Ketua AJI Kota Jambi M Ramond EPU, dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/8/2018).

Pihaknya berpendapat, tindakan yang dilakukan oknum pasukan pengamanan tersebut telah mencederai Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca juga: New York Times ke Trump: Jangan Panggil Jurnalis Musuh Masyarakat

Pada Pasal 4l UU 40/1999 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan pers, dan pers nasional mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.

Dia menyebut tindakan oknum itu sudah masuk kategori pidana, karena dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat kebebasan pers.

Sesuai UU Pers, lanjut dia, setiap orang yang melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan kegiatan jurnalistik dipidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000.

Baca juga: Jurnalis Kompas.com Raih Juara Kontes Infografis pada Workshop Visualisasi Data

AJI mendesak kepolisian dan pimpinan pasukan pengamanan api obor Asian Games mengusut tuntas kasus ini.

"Asian Games akan diliput jurnalis dari puluhan negara. Jangan sampai kasus serupa terjadi, sehingga perlu kepada semua petugas di Asian Games mengerti tentang kebebasan pers," ujarnya.

Pemukulan terhadap Suci terjadi saat dia sedang mengambil gambar tepat di belakang oknum yang memukulnya itu. 

Baca juga: Jurnalis Belgia Ungkap Cerita di Balik Pencoretan Radja Nainggolan

Informasi yang dihimpun AJI Kota Jambi, Suci bingung mengapa dia dipukul.

Padahal dia meliput kegiatan ini dari pagi sampai harus berlari-lari dari satu titik ke titik lainnya. Dia sudah meminta oknum petugas agar jangan main kasar, dan menegaskan bahwa dirinya seorang jurnalis. 

Namun, petugas itu menyebut tidak peduli dengan status Suci.

Baca juga: Kantornya Diserang Penembak, Jurnalis Surat Kabar di AS Tetap Kejar Deadline

Berdasarkan keterangan Suci, hanya satu orang pasukan pengamanan yang berlaku kasar kepadanya. Setelah kejadian itu, oknum yang memukulnya langsung ditarik rekan-rekannya sesama pengamanan.

Tak hanya pemukulan, ada juga oknum pengamanan yang mendorong fotografer Tribun Jambi, Aldino, yang membuatnya hampir terjatuh.

Tindakan ini menyebabkan Aldino hampir jatuh beserta kamera yang dipegangnya.

"Kami mengecam semua tindakan kekerasan terhadap jurnalis ini. Harus diusut. Kasus ini jangan dibiarkan menguap," ujar Ramond. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com