Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Hewan Latih Warga Kupang Awetkan Ikan dengan Gula Lontar

Kompas.com - 03/08/2018, 08:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tiga orang dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melatih warga mengolah dendeng ikan nira lontar.

Tiga orang dokter hewan tersebut, yakni Dr drh Annytha Detha MSi, drh Nancy Foeh MSi dan drh Nemay A Ndaong MSc.

Ketiganya melatih cara mengolah dendeng ikan kepada warga Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Ketua tim, Dr drh Annytha Detha MSi mengatakan, sebagai akademisi, pihaknya terus berupaya menunaikan tugas Tri Dharma melalui kegiatan pengabdian yang berkesinambungan dan berkualitas sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

"Kegiatan ini kita bekerja sama dengan Dirjen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti," kata Annytha kepada Kompas.com, Jumat (3/8/2018) pagi.

Menurut Annytha, pelatihan ini penting dilakukan, karena ketersediaan ikan yang melimpah di NTT sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.

Annytha menyebut, pengolahan dendeng ikan bermanfaat untuk memperpanjang lama simpan ikan, terutama pada musim ikan melimpah.

Baca juga: Napi Lapas Nusakambangan Dapat Pelatihan Jasa Konstruksi

Cara pengolahan ikan dilakukan dengan teknik pengawetan. Teknik ini menggunakan bahan alami, yaitu gula lontar yang mudah ditemukan.

Menurut Annytha, gula lontar adalah produk khas NTT sehingga mudah ditemukan.

"Pelatihan ini perlu dilakukan peserta kegiatan agar mampu memanfaatkan ikan yang melimpah," imbuhnya.

Teknik pembuatan dendeng ikan, kata dia, juga mampu mencegah ikan cepat busuk, memperpanjang masa simpan ikan hingga dua bulan, meningkatkan cita rasa ikan dan mampu meningkatkan nilai jual ikan.

Dalam pelatihan ini, tim pengabdian memberikan perhitungan tentang keuntungan ekonomi dari dendeng ikan.

"Sebagai contoh, 1 kilogram ikan tembang segar dijual sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Apabila ikan segar diolah menjadi dendeng, nilai jual ikan mencapai Rp 120.000 hingga - Rp 150.000 per kilogram. Semuanya tergantung jenis ikan," jelasnya.

Baca juga: Atasi Kemiskinan, Ganjar-Yasin Andalkan Pelatihan, Modal, dan Pendampingan

Dalam pelatihan ini, peserta langsung praktik belajar cara membuat dendeng ikan.

Anntyha mengatakan, pelatihan pengawetan ikan dengan bahan alami ini juga ditujukan untuk mencegah warga menggunakan formalin. Sebab, bahan pengawet formalin untuk makanan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kompas TV Simak selengkapnya perjuangan dan dedikasi bidan Fina bagi penderita HIV dalam seri dokumenter Orang-Orang Jakarta berikut ini.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com