Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Mantan Menteri Gabung Tim Optimasi dan Sinkronisasi Ridwan Kamil

Kompas.com - 02/08/2018, 20:38 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Optimasi dan Sinkronisasi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih menggelar pertemuan perdana di Gedung Pelatihan Unpad, Jalan Dago, Kamis (2/8/2018).

Dalam pertemuan, tampak hadir Sarwono Kusumaatmadja, mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto dan mantan Menristek era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kusmayanto Kadiman.

Keduanya masuk dalam jajaran penasihat tim optimasi dan sinkronisasi.

Sarwono dan Kusmayanto menambah deretan tokoh nasional yang masuk dalam tim Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul.

Baca juga: Sebelum Dianiaya, Agus dan Ibu Lurah Sempat Makan Bakso Bareng

 

Sebelumnya, Ridwan juga melibatkan dua mantan petinggi KPK Erry Riyana Hardjapamekas dan Chandra Hamzah.

Ridwan mengatakan, keterlibatan dua mantan menteri itu merupakan komitmennya untuk menerima masukan dari semua lapisan masyarakat.

"Pertama hasil yang baik datang dari perencanaan yang baik. Rencana yang baik itu harus multidimensi. Maka tim optimasi dan sinkronisasi ini datang dari semua lapisan. Termasuk mantan-mantan menteri seperti Pak Sarwono, Pak Kusmayanto Kardiman, untuk merumuskan sebuah perencanaan yang baik," ujar Ridwan seusai acara.

Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, pertemuan tersebut membahas secara rinci langkah konkret tim transisi dalam merealisasikan program jangka pendek.

"Kami ingin Jabar juara lahir batin direncanakan dengan visi yang jelas, fondasi yang kuat, program yang rinci. Sehingga lima tahun lagi kita reuni bisa memanen cerita positif yang kita mimpikan melalui pasangan Rindu," ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam pemerintahan, proses pembangunan mesti menyentuh segala dimensi.

Sebab itu, ia ingin setiap kegiatan tim optimasi dan sinkronisasi punya landasan program kerja yang jelas.

"Namanya pemerintahan harus menyentuh dimensi pembangunan. Maka secara kreatif kita lakukan secara tiga tahap. Program 100 hari, program tiga tahun, dan program lima tahun," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Ibu Lurah Pura-pura Mati agar Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Sementara itu, Ketua Tim Optimasi dan Sinkronisasi Erry Riyana menjelaskan, tujuan rapat perdana ini adalah untuk menyamakan persepsi agar gubernur dan wakil gubernur terpilih dapat berkomunikasi dalam bahasa yang sama dengan birokrasi.

"Ekpektasi masyarakat tinggi dan banyak sekali harapan yang disampaikan warga Jabar atas terpilihnya Kang Emil dan Kang Uu sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur," katanya.

"Oleh karena itu, gubernur dan wakil gubernur terpilih harus memilih program yang sesuai agar bisa dicapai dalam waktu 100 hari hingga lima tahun ke depan," tuturnya.

Setelah pertemuan, sambung Erry, tim akan melakukan penarikan aspirasi secara offline dan online dalam program Rumah Kolaborasi.

Rumah Kolaborasi ini akan menghimpun aspirasi dari seluruh warga dan pemangku kepentingan di Jawa Barat.

"Setelah proses ini dilalui, tim optimasi dan sinkronisasi akan bertemu dengan gubernur dan wagub Jawa Barat terpilih untuk menyampaikan finalisasi dokumen dan rekomendasi tim terkait program prioritas pasangan gubernur dan wagub terpilih selama lima tahun ke depan," ucap Erry.

Kompas TV KPU Jawa Barat menggelar rapat pleno terbuka penghitungan suara tingkat provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com