Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu Lurah Dua Kali Lolos dari Maut Setelah Pura-pura Mati

Kompas.com - 02/08/2018, 19:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dua kali, Wilujeng Esti Utami (53) lolos dari maut. Pertama, saat pelaku menganiaya dirinya di dalam mobil. Kali kedua, saat dia tenggelam di sungai hingga akhirnya bisa diselamatkan warga. 

Esti adalah Lurah di Desa Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Ibu Lurah, sapaan akrabnya, saat ini masih menenangkan diri pasca-kejadian yang nyaris merenggut nyawanya. 

Semua berawal saat dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku bernama Agus Siswanto. Lalu beginilah rentetan kejadian yang dialaminya pada hari ini, Selasa (31/7/2018):

 

1. Nama Ketua PCNU Banyuwangi dicatut

Pada hari Selasa siang, sebelum pukul 12.00 WIB, Agus Siswanto mengatakan kepada Ibu Lurah bahwa Gus Maki, Ketua PCNU Banyuwangi, sedang butuh uang.

Modus tersebut digunakan Agus untuk mengelabui. Untuk meyakinkannya, Agus meminta kawannya berinisial S kembali menelepon Ibu Lurah dengan berpura-pura sebagai Gus Maki.

Agus lalu datang menjemput Ibu Lurah di Kantor Kelurahan Penataban dengan mobil. Tanpa curiga, Esti masuk ke mobil dengan uang Rp 60 juta yang akan diberikan kepada Gus Maki.

Baca juga: Kronologi Ibu Lurah Pura-pura Mati agar Selamat dari Percobaan Pembunuhan

 

 

Ilustrasi kekerasanShutterstock Ilustrasi kekerasan

2. Kepala dipukul dengan palu dan pistol mainan

Ketika mobil meninggalkan Kelurahan Penataban, Esti masih belum curiga. Namun saat arah mobil tidak menuju ke Pondok Pesantren Blokagung asuhan Gus Maki, Ibu Lurah mulai curiga. 

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawan mengatakan, Agus membawa keliling Ibu Lurah hingga Kalibaru. Selama perjalanan, Agus meminta paksa uang Rp 60 juta yang dibawa.

Sang Lurah menolak mentah-mentah. Agus emosi dan memukul kepala Esti dengan palu yang telah disiapkan di mobil dan gagang pistol mainan sejenis FN.

"Dalam perjalanan, tersangka meminta Ibu Lurah melempar uang ke kursi belakang dan Ibu Lurah menolak. Saat itu, tersangka mulai memukul korban di bagian kepala menggunakan palu yang sudah disiapkan pelaku di dalam mobil," ujar Donny.

Baca juga: Polisi Amankan Pelaku Penganiayaan Ibu Lurah yang Selamat Setelah Pura-pura Mati

 

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

3. Lolos karena pura-pura mati

Nyawanya terancam. Ibu Lurah pun memilih berpura-pura mati agar Agus berhenti memukulinya.

Melihat kondisi Ibu Lurah sekarat, Agus pun segera mengikat tangan dan kaki dengan tali serta membungkus kepala Ibu Lurah dengan plastik. Setelah dirasa aman, Agus menceburkan Ibu Lurah dalam kondisi terikat ke sungai Sere di Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Banyuwangi. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com