BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menyebut, sebelum hilang kontak, Suharto alias Alex, sopir taksi online yang ditemukan tewas di kebun Perhutani, Jalan Buah Dua-Sanca Blok Cinambo, Dusun Gendereh, Kecamatan Buh Dua, Kabupaten Sumedang, sempat menerima orderan secara offline dari penumpang di Jakarta.
"Dia angkut penumpangnya di Jakarta, orderannya offline bukan online," kata Hartoyo yang dihubungi Kompas.com, Kamis (2/8/2018).
Namun saat di perjalanan menuju Subang, Alex sempat curiga dan mengirimkan pesan kepada rekannya.
"Dia sempat share lock karena dia sempat curiga," ujarnya.
Seperti diketahui, sebelum ditemukan tewas, Alex sempat dikabarkan hilang bersama kendaraan Daihatsu Xenia bernopol B 2256 TFY. Kabar itu disebarkan melalui media sosial Facebook dengan akun "AjekDido".
Berdasarkan informasi pada akun itu, Alex terakhir mengantar penumpang dari Bekasi menuju Subang pukul 18.00 WIB. Korban kemudian hilang kontak sekitar pukul 17.00 WIB di wilayah Ciasem/Pamanukan, Subang.
Baca juga: Ini Pesan WhatsApp Sopir Taksi Online yang Ditemukan Tewas di Sumedang
Dari informasi yang didapatkan akun itu, korban yang merupakan anggota White Car Indonesia ini sempat mengalami masalah di wilayah Pamanukan. Bahkan ponsel dan GPS kendaraan dalam keadaan tidak aktif.
Sehari kemudian, Selasa (31/7/2018) korban ditemukan di Lahan Perhutani dalam keadaan tewas. Polisi menduga bahwa Alex merupakan korban penganiayaan atau pembunuhan.
Mendapatkan informasi itu, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan di lokasi terakhir korban diketahui, yakni di Pamanukan, Subang.
Namun sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui lokasi penganiyaan terhadap korban dilakukan.
"Kita masih belum pastikan. Kita sudah cari saksi di sepanjang daerah itu," katanya.
Baca juga: Sebelum Tewas, Sopir Taksi Online yang Ditemukan di Sumedang Sempat Share Location
Selain itu, polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang terdiri dari keluarga, kerabat, dan rekan korban.
"Ada 9 orang saksi, itu keluarga, teman yang kontakan terakhir dengan korban," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.