Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Temukan Enam Bacaleg Ganda di Sumatera Barat

Kompas.com - 01/08/2018, 18:22 WIB
Rahmadhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat menemukan enam orang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ganda milik Partai Berkarya yang terdapat di partai yang sama maupun berbeda daerah pemilihan.

Ketua KPU Sumbar Amnasmen menyebut, dari enam bacaleg, empat di antaranya ganda dalam satu partai. Sisanya berbeda partai dan provinsi.

Rinciannya, Yelfi Erlinda dari Partai Berkarya dapil Sumbar 5 nomor urut 5 terdeteksi di partai yang sama, tetapi menjadi bacaleg Kabupaten Limapuluh Kota dapil 5 nomor urut 4.

Kemudian, Mardianto, dapil Sumbar 4 nomor urut 4 terdeteksi di partai yang sama pada Kabupaten Pasaman Barat dapil 1 nomor urut 2.

Baca juga: Ketika Bumi Berguncang, Rinjani Bergemuruh, Ribuan Pendaki Lari Tak Tentu Arah...

Selanjutnya, Afrizal Terry dari dapil Sumbar 4 nomor urut 1 terdeteksi di Pasaman Barat dapil 1 nomor urut 2.

Riza Fatmi dari dapil Sumbar 4 nomor urut 3 terdeteksi di Pasaman Barat dapil 1 nomor urut 6.

Dilanjutkan Rima Harida Safitri dari Partai Berkarya untuk dapil Sumbar 8 juga terdaftar di PKB untuk Sumbar 8.

Terakhir, bacaleg ganda yang mendaftar beda partai dan beda provinsi, yaitu Arfan Maksum dari Partai Berkarya dapil Sumbar 4 nomor urut 6 terdeteksi di Demokrat Sumatera Utara 4 nomor urut 4.

"Bacaleg ganda tersebut ditemukan dengan melihat nama dan NIK yang sama mendaftar pada partai yang berbeda. Melalui aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) hal ini dapat kami ketahui," tutur Amnasmen, Rabu (1/8/2018).

Baca juga: Syukuran Kelahiran Putri Kahiyang dan Bobby Digelar di Jakarta dan Medan

Terkait hal ini, KPU mengirimkan surat ke masing-masing partai politik untuk melakukan klarifikasi ke masing-masing bacaleg.

Ketua Bapilu DPW Partai Berkarya Sumbar Mazhar Putra mengaku sudah melakukan klarifikasi ke enam bacalegnya yang terdaftar ganda.

"Mereka bebas menentukan pilihannya, ada yang memilih nyaleg di provinsi, bertahan di kabupaten dan ada yang kita coret," imbuh Mazhar.

Terkait Dapil yang mengalami kekosongan, pihaknya sudah melakukan penggantian dan sudah dilaporkan ke KPU.

"Saat pendaftaran dulu, itu kan serentak. Karena banyaknya bacaleg baik tingkat DPRD Provinsi maupun DPRD kabupaten dan kota, banyak yang luput dari pemeriksaan. Sekarang semua sudah kami bereskan," tutup Mazhar.

Kompas TV Ia yakin bersama PDIP akan tetap bela agama, ulama, serta masyarakat berbeda suku, agama & ras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com