SEMARANG, KOMPAS.com - Gelombang tinggi di perairan wilayah selatan Jawa Tengah diperkirakan masih akan terjadi dalam waktu sepekan mendatang.
Kepala Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan, berdasarkan laporan dari kantor Meteorologi Cilacap, ombak di sepanjang bibir pantai selatan Jawa Tengah telah mencapai 4-6 meter. Situasi tersebut bertahan selama beberapa hari belakangan.
Gelombang tinggi diduga dipicu menguatnya angin timuran saat memasuki puncak musim kemarau. Gelombang tinggi diperkirakan masih akan terjadi selama sepekan di perairan Samudera Hindia wilayah selatan Jawa Tengah.
"Para awak kapal tongkang harap waspada perubahan kecepatan angin di atas 16 knot karena akan ada ombak setinggi 1,5 meter," ujar Iis, Senin (30/7/2018).
Baca juga: Gelombang Tinggi Kembali Terjang Selatan Sukabumi, 3 Rumah Rusak
Ia menambahkan, gelombang tinggi yang dipicu angin timuran turut disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang tinggi antara bagian bumi selatan dengan bumi bagian utara. Selain itu, pola tekanan udara yang rendah menjadi sumber daerah dengan kecepatan tinggi
Lantaran gelombang tinggi itulah, pihaknya memberi peringatan terhadap para awak pelayar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kecepatan angin di atas 15 knot atau 27 kilometer per jam. Kecepatan angin itu berpotensi memunculkan gelombang diatas 1,25 meter.
Peringatan itu berlaku untuk awak dan nahkoda kapal, seperti kapal tongkang, kapal feri, serta kapal kargo yang tengah membawa barang maupun penumpang di atas perairan Laut Selatan Jawa Tengah.
Baca juga: Informasi BMKG soal Gelombang Tinggi pada 30-31 Juli 2018
"Peringatan risiko tinggi juga berlaku bagi kapal-kapal feri dengan adanya kecepatan angin diatas 21 knot karena ada potensi munculnya ombak setinggi 2,5 meter," tambahnya.
Gulungan ombak tinggi di perairan selatan Jawa Tengah muncul hampir merata di semua harus pantai, mulai dari Purworejo hingga Cilacap.