Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Korban Selamat Kapal Tenggelam di Bima Batal Dipulangkan

Kompas.com - 30/07/2018, 18:33 WIB
Syarifudin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 dari 22 korban selamat dalam peristiwa tenggelamnya kapal Berkah Ilahi di perairan Lambu, Bima, NTB, Minggu (29/7/2018), diperbolehkan pulang.

Rencananya, sore ini ke-18 korban kapal akan dipulangkan ke daerah masing-masing melalui Pelabuhan Sape. Namun karena cuaca masih buruk, pemulangan dibatalkan.

"Tidak mungkin mereka diberangkatkan karena bisa membahayakan. Kemungkinan akan diberangkatkan kalau cuaca sudah benar-benar membaik," kata Camat Sape, Kamaludin, Senin (30/7/2018).

Kamaludin mengatakan, tadinya mereka akan dipulangkan ke daerah asal yakni Kabupaten Sumba, NTT, setelah menjalani perawatan di Puskesmas Sape, Kabupaten Bima.

Baca juga: BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Info Hoaks Gempa Lombok

Sementara empat orang sisanya masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Sape.

"Untuk 18 orang sudah sehat, karena itu kami perbolehkan pulang. Sedangkan 4 korban lainnya masih dirawat karena kondisinya belum pulih," tuturnya.

Berita sebelumnya, kecelakaan pelayaran terjadi di perairan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7/2018) sekitar pukul 08.30 Wita.

Dalam peristiwa itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga penumpang hilang setelah kapal kayu Berkah Ilahi terbalik akibat dihantam gelombang di laut Torobabula, Desa Nggelu, Kecamatan Lambu.

Ia mengatakan, kapal bermuatan 25 penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Waikelo Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kapal menuju Pelabuhan Sape, Bima, NTB, sekitar pukul 03.00 Wita.

Setelah berlayar selama tiga jam, tiba-tiba kapal dihantam gelombang tinggi sehingga terbalik di Torobabula Timur Desa Nggelu.

Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 5 Meter di Perairan Selatan Bima

Kejadian itu diketahui setelah pemilik kapal dihubungi ABK melalui telepon seluler bahwa kapal akan tenggelam.

Mendapat informasi itu, pemilik kapal dan beberapa nelayan langsung mencari keberadaan kapal.

Keberaadan kapal baru diketahui sekitar pukul 12.30 Wita. Saat ditemukan, posisi kapal sudah terbalik.

Akibat peristiwa itu, sebanyak 22 penumpang yang terapung ditemukan selamat dan dievakuasi ke daratan.

Sementara dua orang ditemukan meninggal dan tiga korban lainnya hilang.

Baca juga: Gempa Lombok, 333 Pendaki Rinjani Terjebak di Danau Segara Anak

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com