Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sukabumi Tetapkan KLB untuk Kasus Keracunan Makanan Tutut

Kompas.com - 25/07/2018, 19:50 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menetapkan peristiwa keracunan makanan makanan tutut yang menimpa puluhan warga Kecamatan Kadudampit sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Dua warga yang mengalami keracunan sudah bisa dinyatakan KLB," jelas Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan seusai menjenguk para korban keracunan di Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Rabu (25/7/2018) siang.

Menurut Marwan, dugaan keracunan makanan dari penganan tutut ini baru kali pertama terjadi di Sukabumi. Biasanya, warga yang mengalami keracunan makanan berasal dari acara hajatan atau selamatan.

"Dalam penanganan keracunan ini secara prosedur kita tempuh semua dan tidak ada beban-beban yang dialami warga sampai sembuh," ujar dia.

Namun, dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak kembali membeli dan mengonsumsi olahan masakan tutut dari pedagang keliling. Kalaupun mau mengonsumsi makanan tutut, bisa dari olahan sendiri.

"Tutut itu berprotein tinggi, warga tidak usah menghentikan makan tututnya, tapi harus mengolah atau memasak sendiri, tidak membeli dari pedagang keliling," imbau Marwan.

Baca juga: Korban Keracunan Makanan Tutut di Sukabumi Bertambah Jadi 45 Orang

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid menuturkan, pihaknya sudah mengirimkan sampel ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat di Bandung.

Sampel yang dikirimkan di antaranya tutut dan air olahannya. Hasil uji laboratorium biasanya selesai antara dua hingga tiga hari.

"Kami menunggu hasilnya, apakah sampel tersebut menunjukkan adanya kuman atau bakteri yang tekandung dalam makanan tersebut atau ada sumber lain," tutur Harun kepada wartawan saat mendampingi Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

Baca juga: 17 Warga di Sukabumi Keracunan Tutut, 1 Orang Meninggal

Kompas TV Polisi masih mendalami dugaan keterlibatan orang lain yang berperan membantu meracik miras oplosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com