Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kampung Ini, Anak-anak Bebas Protes Orangtua yang Sering Main HP (2)

Kompas.com - 25/07/2018, 12:09 WIB
Wijaya Kusuma,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — "Selamat Datang di RW 18 Ramah Anak, Kawasan Wajib Senyum", demikian bunyi spanduk di pintu masuk di Kampung Leles RW 018, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Setiap sore, tawa ceria anak-anak mewarnai sepanjang jalan. Anak-anak membaca buku cerita, memainkan mainan tradisional, hingga bermain masak-masakan. Para orangtua asyik mengawasi anak-anaknya yang asyik bermain sembari berinteraksi dengan warga lainnya.

Kampung Leles dikenal sebagai kampung ramah anak. Terdapat beberapa peraturan yang telah disepakati bersama, salah satunya pembatasan penggunaan gawai sebelum berusia 18 tahun.

Baca selengkapnya: Selamat Datang di Kampung Ramah Anak, Wajib Senyum dan Tak Boleh Sering Main HP (1)

Ketua RW 018 Kampung Leles Paijan Trisnoharjono mengatakan, di Kampung Leles ada sekitar 100 anak dengan rentang usia dari pra-TK hingga 18 tahun.

Dahulu sebelum deklarasi, banyak anak di bawah umur yang setiap hari asyik bermain ponsel. Orangtua yang sibuk memberikan gawai kepada anaknya untuk bermain hingga akhirnya anak-anak kecanduan gawai dan tidak mau berinteraksi dengan teman-temanya.

Namun, setelah adanya peraturan, anak-anak sudah meninggalkan bermain gawai. Perhatian orangtua kepada anak juga mengalami peningkatan.

"Semua anak di sini sekarang juga sudah sekolah. Dulu ada anak yang tidak sekolah, terus orangtuanya kami berikan edukasi tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak," ungkapnya.

Untuk melakukan pendampingan, edukasi, dan memastikan peraturan berjalan di Kampung Leles RW 018, Condongcatur, Depok, Sleman, juga dibentuk satgas khusus yang beranggotakan beberapa warga.

"Namanya Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Anggotanya ada 39 orang. Para anggota satgas ini sudah mendapatkan pembekalan dan pelatihan khusus tentang perlindungan perempuan dan anak," ucap Suyanto, Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kampung Leles RW 018.

Ditegur satgas dan anak sendiri

Satgas PPA, lanjutnya, bertugas memberikan pemahaman dan edukasi kepada setiap warga. Setiap rumah yang sudah mendapatkan edukasi dari satgas lantas ditempeli stiker khusus sebagai tanda keluarga ramah anak.

"Door to door, menemui setiap warga, kalau ada pertemuan atau rapat kami juga memberikan edukasi. Pengawasan juga iya. Jadi kalau ada anak yang main gawai atau mengendarai motor tapi belum punya SIM, kami edukasi lagi orangtuanya," ucapnya.

Tugas dari satgas, lanjut Suyanto, juga memastikan bahwa anak-anak di Kampung Leles mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, mereka juga mengingatkan para orangtua untuk segera mengurus akta kelahiran anaknya.

"Kami juga memastikan setiap anak-anak mendapatkan imunisasi, gizi anak terpenuhi, dan orangtua jangan sampai lupa ke posyandu," tambahnya lagi.

Namun demikian, tidak ada hukuman bagi warga yang melanggar peraturan. Semua dijalankan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

"Tidak ada hukuman. Kalau ada yang melanggar, ya kami edukasi lagi. Pendekatan dari hati ke hati," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga, Maryani (45), mengaku kampung ramah anak ini sangat berguna bagi orangtua dan anak itu sendiri. Dirinya sebagai orangtua menjadi tahu tentang hak-hak anak.

"Warga di sini sekarang tahu tentang pentingnya perlindungan dan memberikan hak-hak anak. Ya cucu saya itu kalau lagi membaca terus ditinggal main handphone, berani protes, menegur orangtuanya," ujarnya.a

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com