Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri "Long March" Banjar-Jakarta yang Dukung Cak Imin Disambut di Bandung

Kompas.com - 24/07/2018, 16:32 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah melakukan perjalanan panjang selama lima hari dari Kota Banjar, 99 orang yang menamakan diri sebagai laskar santri kini telah tiba di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Selasa (24/7/2018).

Para santri tersebut melakukan aksi long march Banjar-Jakarta sebagai bentuk dukungan kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin agar dipilih oleh bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di ajang Pilpres 2019 mendatang.

Kedatangan 99 orang santri tersebut kemudian disambut sekitar 600 orang santri dari pesantren Al Hidayah (Santiong) Cicalengka. Setelah disambut dan menambah sedikit perbekalan, 99 orang santri tersebut kemudian dikawal untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.

Baca juga: Ribuan Santri di Tasik Sambut Peserta Jalan Kaki Laskar Cak Imin Jadi Cawapres

Tarya, Ketua tim penyambutan long march Laskar Santri untuk Cak Imin Cawapre RI mengatakan, sambutan masyarakat dan santri dari Ponpes se-Kabupaten Bandung dilakukan secara spontanitas.

“Alhamdulillah bisa serempak dan ini tidak direncanakan. Kami bersyukur bisa bersama menymbut laskar santri dari Banjar dengan harapan yang sama agar Cak Imin bisa jadi cawapres,” kata Tarya, Selasa siang.

Lebih lanjut Tarya menambahkan, tiga orang dari beberapa pondok pesantren di Kabupaten Bandung ikut masuk ke dalam rombongan peserta long march. Dia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah dari pesantren-pesantren yang akan disinggahi di tengah perjalanan.

“Ratusan santri akan ikut mengawal sampai perbatasan Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Cak Imin Jadi Wapres, 3.000 Orang Long March Banjar-Jakarta

Sementara itu, Koordinator Lapangan Long March Laskar Santri untuk Cak Imin Cawapres RI, Johan Jauhari mengatakan, cobaan berat selama perjalanan tidak menyurutkan semangat para santri untuk terus berjalan kaki hingga ke Jakarta sebagai bentuk dukungan untuk Cak Imin agar bisa maju sebagai Calon Wakil Presiden RI.

“Kendalanya panas, kekurangan air minum, keletihan, lecet-lecet di kaki. Dua orang dipulangkan karena perutnya kram terus, tapi sudah digantikan dengan dua santri lagi. Makanya kami banyak istirahat kalau ketemu pesantren,” ungkapnya.

Meski demikian, Johan mengaku optimistis pada hari Sabtu (28/7/2018) para santri akan tiba di Jakarta untuk menyampaikan mandat dari para ulama kepada Cak Imin agar maju sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Dukung Cak Imin Sebagai Wapres, Santri Priatim Jalan Kaki dari Kota Banjar ke Jakarta

“Nanti para santri akan menuju rumah Cak Imin di Jakarta. Kita mengawal amanat para kiyai untuk Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa. Para di berbagai daerah sudah berkomitmen bahwa Indonesia harus memiliki pemimpin yang berlatarbelakang religius sekligus nasionalis," jelasnya.

Johan menambahkan, semangat mendorong Cak Imin sebagai perwakilan kaum santri agar sampai pada posisi Cawapres pada Pemilu 2019 menjadi momentum untuk mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia bahwa negeri ini butuh pemimpin yang lahir dari kalangan agama.

"Aksi ini tidak berkaitan dengan partai A atau partai B. Nanti kita tidak banyak diskusi dengan Cak Imin. Buat apa banyak diskusi, jita hanya menyerahkan mandat para kiyai bahwa Cak Imin harus menjadi pemimpin Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Jokowi: Nama Cak Imin Sudah di Saku Saya...

Diberitakan sebelumnya, Sekitar 3.000 orang gabungan santri, ormas, termasuk organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU) melakukan aksi jalan kaki dari Banjar, Jawa Barat, ke Jakarta.

Aksi long march tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Wakil Presiden RI 2019 pendamping Joko Widodo untuk pencalonan Presiden periode 2019-2023.

Aksi tersebut dilepas langsung Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar KH Munawwir Ibrahim.

Kompas TV Seperti apa aktivitas para santri tersebut? Simak selengkapnya dalam video berikut. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com