BOYOLALI, KOMPAS.com - Komisi IX DPR menyoroti kondisi dapur di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah yang banyak lalat.
Dapur yang sehari-hari digunakan untuk menyediakan makanan bagi para jamaah calon haji tersebut harus dalam kondisi bersih dan higienis.
"Tadi kita lihat di dapur memang perlu ada yang dibenahi, disarankan untuk mengatasi banyaknya lalat. Dapur ini kan higienis makanan perlu diperhatikan," kata ketua rombongan Komisi IX DPR, Irgan Chairul Mahfiz di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/7/2018).
Pihaknya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah maupun Kementerian Agama (Kemenag) yang mengelola asrama haji untuk memberikan filter agar dapur terhindar dari lalat.
Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Distop Polisi, Ternyata Bawa Jenazah Keluarga
"Supaya Pemprov Jateng dan Kemenag yang mengelola asrama haji dapat menyediakan perlengkapan itu. Jangan sampai dapur untuk menyediakan makanan jamaah calon haji dihinggapi banyak lalat," imbuh dia.
Selain itu, Irgan menemukan banyak bahan makanan seperti sayuran, buah, dan lainnya diletakkan begitu saja di lantai tanpa ada pelindung atau alas di bawahnya.
"Saya kira perlu dibikin rak-rak yang rapi untuk menempatkan bahan makanan yang ada di dapur. Sebenarnya harganya tidak mahal. Cuma bagaimana kita care terhadap persoalan kesehatan jamaah," papar dia.
"Nanti kalau urusan makanan jadi persoalan, mungkin terjangkit (penyakit) tidak di sini, bisa saja di Arab Saudi. Maka penataan untuk bahan makanan kita lihat lebih bagus dibikin yang rapi," tambah Irgan.
Baca juga: Pelaku Perusakan Stadion Jakabaring Menangis di Kantor Polisi
Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Afief Mundzir mengaku akan segera berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jawa Tengah.
Tujuannya untuk menyediakan alat penepis (filter) lalat supaya tidak masuk ke dapur asrama haji.
"Kita menunggu progres dari pihak KKP dulu, karena bukan domain kami sepenuhnya. Nanti kami koordinasikan bersama dengan PPIH Embarkasi Solo terkait persoalan itu," jelas Afief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.