Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pungli ke Pengusaha, 10 ASN Dinas PUPR Garut Diperiksa Kejari

Kompas.com - 20/07/2018, 19:50 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 10 orang aparat sipil negara (ASN) di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut diperiksa Kejaksaan Negeri Garut terkait kasus dugaan pungutan liar.

"Pemeriksaan kami lakukan karena ada dugaan pungli proyek Banprov yang dilakukan oleh sejumlah pegawai," jelas Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Azwar.

Menurut Azwar, pihaknya telah memeriksa 10 orang pegawai di Dinas PUPR terkait kasus tersebut.

Berkas pemeriksaannya pun saat ini tengah diselesaikan Kejari Garut. Mereka yang diperiksa statusnya saat ini masih jadi terperiksa.

Sepuluh orang pegawai PUPR tersebut, menurut Azwar, di antaranya adalah sekretaris dinas, PPK dan pelaksana pekerjaan. Pungli sendiri diduga dilakukan oleh pegawai dinas pada para pengusaha jasa konstruksi.

Baca juga: Pungli PPDB SMPN 10 ke Ratusan Orangtua Siswa Mencapai Rp 274 Juta

Azwar mengaku, Kejari sendiri saat ini banyak menerima laporan berbgmagai kasus, termasuk dugaan korupsi. Namun, belum semua bisa tertangani karena keterbatasan personel.

"Kita pasti tindaklanjuti setiap laporan yang masuk, tapi masyarakat juga harus maklum jika semua laporan bisa langsung ditindaklanjuti," katanya.

Bupati Garut Rudy Gunawan ketika dikonfirmasi membantah adanya pungli yang dilakukan oknum ASN di dinas PUPR kepada para pengusaha jasa konstruksi.

"Tanya saja pada para pengusahanya, siapa aja yang dipintain, mereka kan harus buat kontrak dan sebagainya. Toh kalau mereka memberi itu kan kewajiban pemborong, mengajukan penawaran dan sebagainya," katanya saat ditemui Jumat (20/7/2018) di kantor Bappeda Garut.

Rudy menegaskan, ia akan mengumpulkan para pengusaha jasa konstruksi dan akan menyampaikan agar para pengusaha jangan meminta-minta dibuatkan penawaran dan dokumen lainnya.

"Saya akan mengumpulkan para pemborong hari Rabu, saya akan minta mereka untuk normatif, jangan minta-minta dibuatkan penawaran atau dokumen lainnya (pada ASN), harus sendiri," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut Uu Saepudin yang juga Pejabat Sementara (Pjs) Sekda Garut membantah adanya pungli di lingkungan dinasnya.

Baca juga: Dugaan Pungli PPDB, Kepala Sekolah, Guru hingga Ketua Komite Jadi Tersangka

Namun, Uu tidak membantah bahwa anak buahnya ada yang dimintai keterangan oleh Kejaksaan Negeri Garut.

"Kalau dimintai keterangan yang beri keterangan, itu hal biasa," katanya.

Uu sendiri enggan berkomentar banyak soal dugaan praktik pungli yang dilakukan anak buahnya di Dinas PUPR.

Kompas TV Padahal, praktik pungli ini tidak lazim ditemui di Jepang. Pada akhirnya, praktik suap pun menyulitkan pebisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com