Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mayat Perempuan Dalam Karung, Polisi Lakukan Tes DNA Janin Korban

Kompas.com - 20/07/2018, 18:57 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com - Untuk mengetahui pasti soal keberadaan gumpalan daging di rahim Sup, Kepolisian Resor Tanjung Pinang melalui Tim Forensik Polda Kepri mengirimkan sampel janin ke Tim Forensik Mabes Polri.

Hal ini dilakukan karena tersangka Nasrun kurang yakin bahwa janin yang dikandung korban adalah darah dagingnya sendiri.

"Untuk mengetahui pasti keterkaitannya, makanya kami lakukan tes DNA di Mabes Polri. sampel janinnya sudah dikirimkan untuk mengetahui kecocokannya," kata Kasat Reskrim Polres Tanjung Pinang AKP Dwihatmoko Wiraseno, Jumat (20/7/2018).

"Tersangka mengaku tidak pacaran, melainkan hanya teman dekat saja. Bahkan tersangka yakin korban memiliki pacar," ujar Moko menirukan tersangka.

Tersangka mengaku sangat menyesali perbuatannya. Bahkan saat pemakaman kemarin, tersangka mengaku sempat melayat ke rumah korban.

"Tersangka menyesali perbuatannya dan meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Mayat Perempuan dalam Karung, Bos Properti Marah Korban Gagal Gugurkan Kandungan

Sampai saat ini, tersangka kooperatif dalam memberikan keterangan, tidak ada satupun yang ditutup-tutupi.

Di bagian lain, Nasrun mengakui sudah lama mengenal korban saat mereka masih bekerja di salah satu perusahaan properti di Tanjung Pinang. Tapi sejauh ini, hubungan mereka hanya sebatas teman.

Demikian juga sampai akhirnya dirinya membunuh korban juga tidak ada yang spesial di antara mereka.

"Sama seperti saya katakan dengan penyidik, saya tidak pacaran. Kami hanya teman biasa saja. Lebih kurang baru dua bulan terakhir ini. Hubungan kami sedikit intim," kata dia.

Nasrun juga mengaku sebelumnya telah mengajukan keinginan melamar korban, namun ditolak.

"Bahkan korban minta dibunuh karena malu telah hamil tanpa suami dan tidak kuat menanggung malu sama keluarga," jelas Nasrun.

"Saya juga menyesal, karena keluarga hancur. Kepada keluargan korban saya minta maaf sedalam-dalamnya," katanya menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sup didapati meninggal pada Minggu (15/7/2018) pagi lalu. Mayat korban pertama kali ditemukan warga yang melintas di jembatan III Dompak.

Baca juga: Kasus Mayat Perempuan Dalam Karung, Pelaku Habisi Korban Karena Hamil

Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Selain sebagian tubuhnya terbungkus karung, mayat tersebut juga ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat serta diberikan pemberat dengan tiga buah batu berukuran besar.

Hasil otopsi menyebutkan ada gumpalan daging berbentuk janin dan diperkirakan usianya dua bulan.

Dari hasil otopsi juga ditemukan sejumlah luka memar akibat benturan benda tumpul di sekujur tubuh korban.

Kompas TV Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti. Salah satunya senjata tajam yang digunakan pelaku saat berkelahi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com