Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bermagnitudo 5,5 Guncang Sebagian Jatim, Warga Kaget

Kompas.com - 19/07/2018, 21:16 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik magnitudo 5,5 terjadi di laut selatan Kabupaten Malang, Kamis (19/7/2018), sekitar pukul 19.23 WIB.

Gempa itu mengguncang sejumlah daerah di Jawa Timur, terutama Kabupaten Malang sebagai daerah yang paling dekat dengan episenter gempa.

Simon Alfredo Aswad, salah satu warga di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang sempat merasakan guncangan saat gempa terjadi.

Dia mengaku kaget karena tiba-tiba lampu dan jendela rumahnya bergerak sendiri.

"Saya sedang duduk di dekat jendela. Lihat lampu dan jendela kok goyang. Adik-adik saya pada kaget," katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: Heboh Pernikahan Dua Remaja di Tapin, Dibatalkan Sehari Setelah Pesta (2)

Kepala BMKG Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan menjelaskan, analisis pertama menunjukkan kekuatan gempa magnitudo 5,8. Namun setelah dilakukan pemutakhiran, gempa berkekuatan magnitudo 5,5.

Episenter gempa terletak pada koordinat 9,8 lintang selatan dan 112,72 bujur timur.

Tepatnya berada di laut dengan jarak 184 kilometer arah selatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada kedalaman 46 kilometer.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi dangkal ini diakibatkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempang Eurasia," katanya saat dihubungi Kompas.com.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dibangkitkan dengan mekanisme pergerakan sumber jenis sesar naik (thrust fault)," jelasnya.

Musripan mengatakan, gempa itu menyebabkan guncangan di sejumlah daerah, yakni di Kabupaten dan Kota Malang, Blitar, Kediri, Pasuruan, dan Denpasar Bali.

Baca juga: Gempa Bermagnitudo 4,8 Kagetkan Warga Sukabumi

 

Kendati demikian, belum ada laporan kerusakan akibat guncangan tersebut.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.

Sementara itu, sudah ada gempa susulan pasca gempa tersebut. Hingga pukul 19.52 WIB, sudah ada lima kali gempa susulan atau aftershock.

Sedangkan foreshock atau gempa yang terjadi sebelum gempa utama terjadi sebanyak dua kali.

"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelasnya.

Kompas TV Gunung Agung di Karangasem, Bali masih menunjukkan peningkatan aktivitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com