Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Terduga Teroris di Banyuasin adalah Penjual Jamu dan Mekanik Bengkel

Kompas.com - 19/07/2018, 16:45 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com - Para tetangga SP (31) yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror di rumah kontrakannya di Jalan Petaling, Kelurahan Mariana, Kecamatan Bayuasin 1, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tak menyangka bahwa bapak satu anak tersebut terlibat dalam jaringan teroris.

Sebab, dalam kesehariannya, SP dikenal sebagai warga yang ramah serta sering bergaul di lingkungan mereka.

Selama 1,5 tahun tinggal di sana, SP bekerja sebagai penjual jamu dan kemplang (sejenis kerupuk) panggang di pasar pagi Mariana.

Jikapun barang dagangannya tak laku hingga sore, SP kerap mejajakan kemplang panggang dan jamu berkeliling kampung.

"Tidak pernah ada yang mencurigakan, kalau ngomong juga biasa saja. Tidak ada bahas soal agama atau teroris-teroris macam itu. Kerjaannya jual jamu sama kemplang panggang,” kata Ibrahim (50), tetangga SP, Kamis (19/7/2018).

Ibrahim mengatakan, SP memang dikenal sebagai orang yang taat beribadah. Hampir setiap hari dia selalu datang ke masjid di tempat dia tinggal dan shalat bersama jemaah lain.

“Pulang dari masjid biasanya ngobrol sama warga duduk di warung. Ya, memang tidak ada yang mencurigakan,” ujarnya.

Baca juga: Kronologi Penangkapan 7 Terduga Teroris di Banyuasin

Pada Rabu (18/7/2018) malam kemarin, Ibrahim sempat terkejut atas kedatangan tim Densus 88 dengan menggunakan senjata lengkap langsung mengepung kediaman SP.

Malam itu, menurutnya, istri SP pun berada di rumah bersama anak mereka. Warga pun hanya melihat dari kejahuan saat proses penangkapan SP hingga dibawa ke mobil.

“Kami hanya lihat dari jarak sekitar 200 meter, SP langsung dimasukkan ke mobil. Dia memang mengontrak di sini, ngakunya orang Palembang, tinggal di Kecamatan Kertapati," ungkap tetangga SP.

Sedangkan AR (33) yang juga ikut diamankan Densus 88 bekerja sebagai mekanik bengkel motor tak jauh dari kediamannya. AR memang warga asli Banyuasin dan membuka usaha bengkel motor.

“Kalau AR kami juga tahu, dia warga asli sini, sejak lahir sudah di sini dan membuka bengkel motor,” tambah Masdalena (27), warga sekitar.

Pasca-penangkapan itu, kediaman SP pun kini telah dipasang garis polisi. Sementara istri bersama anaknya yang ada di dalam enggan keluar setelah suaminya ditangkap.

Baca juga: 7 Terduga Teroris di Banyuasin Anggota Jaringan Abu Husnah di Solo

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara sebelumnya mengatakan, ada tujuh orang terduga teroris yang diamanakan tim Densus 88 Antiteror di Kabupaten Banyuasin. Mereka adalah jaringan Abu Husnah yang berbasis di Solo, Jawa Tengah.

Dikatakan Zulkarnain, ketujuh terduga teroris itu masuk ke kelompok Jamaah Anshorud Khilafah (JAK) yang berkiblat ke ISIS dan dipimpin Abu Husnah.

Kompas TV MS diketahui pendatang dari Magetan dan baru enam bulan tinggal mengontrak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com