Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Terduga Teroris IS di Sleman: Kok Warungnya Enggak Buka-buka...

Kompas.com - 19/07/2018, 05:59 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 menggeledah sebuah bangunan berlantai dua yang difungsikan sebagai warung makan di RT 12, RW 50 Pogung Dalangan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Bangunan tersebut diduga milik IS yang disewanya dari tanah kas desa Sinduadi. Menurut keterangan warga sekitar, bangunan tersebut jarang digunakan sejak akhir 2017 lalu.

"Setelah jadi (direnovasi) belum dibuka. Ada pertanyaan (warga) kenapa warung itu enggak buka-buka," kata Ketua RT 12 Sulistiono (54) saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu (18/7/2018) malam.  

Menurut dia, tanah tempat berdirinya warung IS tersebut merupakan kas sewa pada pihak desa. Warung IS sendiri buka sejak 2016, Kemudian pada 2017 direnovasi. Setelah renovasi, belum pernah buka. 

Baca juga: Sehari-hari, Terduga Teroris di Sleman Buka Warung Makan

Warga sekitar tidak mengetahui kegiatan apa yang dilakukan IS di dalam gedung berlantai dua selama warung tersebut tutup.

Bangunan atasnya didominasi kaca itu diketahui tampak beberapa orang asing mengunjungi rumah tersebut. Tidak hanya lelaki tetapi juga perempuan.

"Ada orang enggak lama datang kemudian pergi lagi. Datangnya nggak tentu kadang siang kadang malam berganti-ganti," ujar Sulistiono. 

IS sendiri menurut Sulistiono sering datang ke lokasi. Meski dirinya jarang bertemu, tetapi IS rutin membayar iuran kampung melalui karyawannya.

Sulistiono ikut penggeledahan bangunan berlantai dua tersebut bersama Densus 88, yang dimulai pukul 18.10 WIB hingga 18.45 WIB.

Selama proses penggeledahan, jalan di depan bangunan yang tepat berada di jalan Selokan Mataram ditutup petugas.

Baca juga: Densus 88 Amankan Seorang Terduga Teroris di Sleman

"Rumah dua lantai dari masing-masing apa yang ada di dalam digeledah. Di lantai 1 tidak ditemukan apa-apa. Justru di lantai 2, ada satu kamera digital dan sama keping CD, buku-buku. Sebelum dibawa ditaruh di bawah difoto. Tidak ada senjata," lanjut Sulistiono. 

Salah seorang tetangga paling dekat, Lilis (47), mengatakan jika tiga hari sebelum penangkapan dirinya mengetahui IS mengunjungi bangunan dua lantai tersebut.

"IS (itu) gemuk tinggi 170 cm. Anaknya empat kecil-kecil. Saya pernah ke main (ke rumah) ngobrol-ngobrol sama pembantunya dan main sama anaknya," katanya.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, terdapat papan nama dan tulisan mengenai warung tersebut. Didalam ruangan terkunci itu, lampu dan kipas angin tetap menyala.

Tepat di depan Warung adalah Selokan Mataram yang dibatasi jalan selebar 2 meter. Lokasi warung ini juga tidak jauh dari kampus UGM Yogyakarta. 

Baca juga: Penggerebekan Terduga Teroris di Sleman, Polisi Amankan Barang Bukti

Kompas TV Detasemen khusus 88 Anti Teror menggerebek sebuah tempat usaha di Sleman, Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com