BOYOLALI, KOMPAS.com - Musim haji tahun 1439/2018 menjadi berkah tersendiri bagi warga di sekitar Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Mereka menyewakan rumahnya bagi pengantar jamaah calon haji yang membutuhkan.
Rumah yang disewakan warga sebagai penginapan tersebut harganya bervariasi, mulai dari Rp 15.000 per orang hingga Rp 600.000 untuk pengantar rombongan.
Sementara pengantar jamaah calon haji yang membutuhkan penginapan sebagian besar berasal dari wilayah Pantai Utara (Pantura).
Baca juga: 30 Tahun Menabung Upah Memijat, Nenek Damiati Berangkat Haji
Di antaranya, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Batang, Tegal, Kendal, dan lain-lain. Adapun fasilitas yang ditawarkan meliputi kamar mandi, toilet, tempat istirahat, dan kamar tidur.
Seorang warga RT 005 RW 004 Desa Donohudan yang rumahnya disewakan sebagai penginapan, Nanik (30) mengatakan, setiap musim haji selalu menyewakan rumahnya sebagai penginapan para pengantar jamaah calon haji.
Jika tidak cukup menampung satu rombongan dirinya mengalihkan para pengantar calon haji di rumah saudaranya.
"Hasilnya bisa buat tambahan penghasilan sehari-hari. Apalagi musim haji ini kan hanya setahun sekali," kata Nanik ditemui di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (17/7/2018).
Dia mengungkapkan, sebagian besar para pengantar jamaah calon haji yang menginap di rumahnya berasal dari wilayah Pantura.
Mereka menunggu sampai jamaah calon haji yang masuk di embarkasi Solo diterbangkan ke Tanah Suci Mekah.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Ikut Antar Calon Haji Sampai Asrama
Dalam sepekan, pendapatan warga sekitar asrama haji Donohudan dari hasil menyewakan rumahnya sebagai penginapan sementara bagi pengantar jamaah calon haji tersebut mencapai Rp 3 juta.
"Para pengantar jamaah calon haji ada yang menginap. Tetapi ada juga yang hanya istirahat sebentar kemudian pulang," ungkap warga yang rumahnya persis di sisi timur Asrama Haji Donohudan.
Siman (66), warga Desa Donohudan mengatakan, setiap musim haji selalu menyewakan rumahnya kepada para pengantar jamaah calon haji yang ingin menginap atau istirahat.
"Mereka jauh-jauh datang ke sini (asrama haji) untuk mengantarkan jamaah calon haji. Kalau mereka langsung pulang kan kasihan," imbuh dia.
Siman mengatakan, uang hasil dari menyewakan rumah tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Karena penghasilan yang dia dapatkan dari bertani tidak menentu, sehingga musim haji tersebut merupakan berkah bagi dirinya dan keluarga.
"Bisa membantu pemasukan penghasilan di rumah. Ramainya itu selama seminggu dari Pantura. Setelah itu sudah tidak begitu ramai," pungkasnya.