SURABAYA, KOMPAS.com - Anak korban ledakan belum sama sekali dijenguk oleh ibunya padahal sudah 12 hari berlalu pasca-ledakan bom di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
D, ibunya, saat ini masih diperiksa intensif oleh Tim Densus 88 di Mapolda Jatim.
"Ibu dari korban anak masih diperiksa, bahkan waktu pemeriksaannya ditambah dari 14 hari menjadi 21 hari, jadi belum diperkenankan bertemu putranya," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Senin (17/7/2018).
Baca juga: Foto Anak Korban Bom Pasuruan Viral, Polisi Ancam Pidanakan Pengunggah
Kondisi U, anak korban ledakan bom, hingga hari ini terus membaik. Tim dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim selain memberi pelayanan medis, juga memberikan pendampingan untuk pemulihan psikologis.
"Rencana polisi selanjutnya, penanganan anak korban ledakan bom akan diserahkan kepada Kementerian Sosial, sama dengan korban anak di peristiwa bom di Surabaya dan Sidoarjo sebelumnya," ungkap Barung.
Baca juga: Elegi Anak-anak di Ledakan Bom Surabaya
U langsung dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Jatim usai menjadi korban ledakan bom yang dirangkai ayahnya sendiri pada Kamis (5/6/2018) di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Ayahnya yang diduga sebagai pemilik bom melarikan diri usai bom tersebut meledak, sementara ibu dari anak tersebut sampai saat ini masih diamankan polisi untuk diperiksa intensif.
Baca juga: 7 Hadiah untuk Zohri, Sang Juara Dunia dari NTB
Belakangan, pemilik bom di Pasuruan tersebut adalah mantan narapidana teroris, pelaku bom sepeda di Pospol Kalimalang Jakarta Timur pada 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.