Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Juli 1896, Beroperasinya Rel KA yang Melintasi Purwokerto dan Sekitarnya

Kompas.com - 16/07/2018, 18:00 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rute perjalanan kereta api dari Semarang menuju Tanggung, Jawa Tengah, yang berjarak 26 kilometer menjadi salah satu titik awal perkembangan perkeretaapian di Indonesia.

Berawal dari pembangunan rel pertama kali yang diresmikan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Sloet Van Beele pada 14 Juni 1868.

Pembangunan rel petama ini diinisiasi oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang dipimpin oleh J.P de Bordes.

Sejak itu, perusahaan kereta api masa Hindia Belanda mulai bermunculan dan mengembangkan sayap bisnisnya. Salah satu perusahaan itu adalah Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS).

Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS)

SDS merupakan sebuah perusahaan swasta kereta api yang yang dibangun oleh Pemerintah Belanda untuk kepentingan ekonomi di daerah Banyumas, Purwokerto, serta Banjarnegara.

Pendirian SDS juga untuk menunjang lebih cepatnya distribusi gula antar pabrik gula di Purwokerto, Kalibagor, Klampok, dan pabrik gula Bolong, Jawa Tengah.

Pada 1893, SDS mulai membangun jalur kereta api dalam tiga tahap. Rute rel kera ini melintasi 5 kabupaten yaitu Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo.

Pembangunan jalur ini dibiayai oleh Financiele Maaatscappij van Nijverheidsondernemingen in Ned. Indies sebesar 1.500.000 gulden.

Setelah pembangunan tahap 1 berlangsung selama 3 tahun, tepatnya 16 Juli 1896, SDS meresmikan jalur pertamanya.

Jalur ini menghubungkan Stasiun Maos menuju Purwokerto Timur sepanjang 29 kilometer.

Pembangunan kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan Purwokerto Timur menuju Pabrik Gula Kalibagor yang panjangnya mencapai 9 kilometer.

Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Purwokerto mulai naik memasuki musim mudik lebaran, Senin (11/6/2018).Dok. Humas Daop 5 Purwokerto Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Purwokerto mulai naik memasuki musim mudik lebaran, Senin (11/6/2018).
Setelah tahap I selesai pada 1898, SDS melanjutkan pembangunan tahap II.

Kota Purbalingga yang ketika itu mempunyai pabrik gula menjadi fokus pembangunan rute ini.

Hingga akhirnya, jalur dari Banjarsari sampai Purbalingga sepanjang 7 kilometer diresmikan pada 1900.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com