Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2018, 13:34 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih menyelidiki temuan jejak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di perkebunan karet warga Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui keberadaan harimau. Sebab, jejak yang ditemukan beberapa hari lalu tidak jauh dari permukiman warga atau sekitar satu kilometer. Sehingga kejadian ini menjadi kekhawatiran bagi warga setempat.

Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro mengaku bahwa saat ini tim sedang melakukan monitoring di lokasi.

"Kami belum dapat informasi kehadiran harimau kembali," jawab Heru saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Jejak Harimau Sumatera di Kebun Karet Warga, BBKSDA Riau Turunkan Tim

Dia mengatakan, sejauh ini temuan jejak harimau masih selidiki benar atau tidak jejak dari harimau sumatera.

"Dugaan sementara jejak harimau sumatera. Ukuran jejak sekitar 10 sentimeter. Usianya sekitar 2-3 tahun," tutur Heru.

Menurut dia, terkait keberadaan harimau di areal perkebunan karet warga, merupakan hal yang rutin dilakukan harimau dalam kurun waktu tertentu pada daerah kekuasaannya (home range).

"Biasanya harimau melakukan penandaan pada lokasi-lokasi tertentu dengan menggunakan air kencingnya agar daerah kekuasaannya tidak dikuasai oleh harimau lain," sebut Heru.

Sehingga, pihaknya mengaku tidak bisa memastikan kapan harimau kembali lagi ke lokasi yang sama.

Baca juga: Keluarga Yakin Rizky Belum Meninggal karena King Kobra, Tubuhnya Diletakkan di Halaman Rumah

"Kami mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan gangguan terhadap keberadaan harimau tersebut. Apabila dijumpai kembali, maka masyarakat diharapkan dapat menghubungi tim penanganan konflik yang telah turun ke lapangan," ucapnya.

Dia menambahkan, untuk memastikan keberadaan harimau sumatera di perkebunan karet warga, pihak pemerintah desa diminta untuk memasang umpan.

"Kami minta dipasangkan umpan. Tapi sampai saat ini belum dilakukan," kata Heru.

Sebelumnya, warga Desa Koto Tuo Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar, Riau menemukan jejak harimau sumatera di kebun karet, Rabu (4/7/2018) lalu.

Kemudian temuan jejak tersebut beredar di media sosial. BBKSDA Riau yang mendapat informasi langsung menerjunkan tim reaksi cepat ke lokasi.

Kompas TV Setelah 4 bulan pencarian petugas gabungan menangkap Harimau Bonita yang menewaskan 2 warga di Riau.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com