Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Dibangun, Observatorium Timau Telan Biaya hingga Rp 400 Juta

Kompas.com - 11/07/2018, 10:00 WIB
Caroline Damanik

Editor

KUPANG, KOMPAS.com - Observatorium Nasional mulai dibangun di pegunungan Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Jamaludin mengatakan, pembangunan observatorium yang bakal terbesar di Asia Tenggara ini menelan biaya hingga Rp 400 miliar. Dana pembangunan dialokasikan dari APBN.

Baca juga: Observatorium Terbesar di Asia Tenggara Mulai Dibangun di Timau NTT

Proses pembangunan observatorium Timau yang dibangun di pingir lereng pegunungan Timau sekitar 200 km arah Timur Kota Kupang itu akan rampung dikerjakan pada akhir 2019.

"Itu targetnya," katanya usai melakukan kegiatan pencanangan pembangunan fasilitas Observatorium Nasional Timau di Kabupaten Kupang, Senin (9/7/2018).

Thomas berharap, kehadiran Observatorium Nasional Timau tidak hanya semata untuk tujuan ilmiah. Diharapkan, keberadaan observatorium bisa juga memberdayakan masyarakat lokal.

Baca juga: Observatorium Bosscha di Ujung Tanduk

"Kami juga mengusulkan kawasan Timur sebagai kawasan langit gelap untuk menjaga konservasi langit malam agar tetap terjaga untuk kepentingan penelitian astronomi yang membutuhkan langit gelap," ungkapnya.

Masyarakat Amfoang akan diberdayakan melalui penetapan kawasan Timau sebagai lokasi wisata khas yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.

Dia pun berharap masyarakat Amfoang untuk tidak menyalakan listrik malam hari hingga keluar rumah karena dapat berpengaruh pada proses pengamatan astronomi.

"Kami tidak melarang menyalakan listrik malam hari namun tidak menyalakan listrik hingga ke luar rumah karena memiliki dampak pada kualitas pengamatan astronomi," ungkapnya.

Baca juga: Bendera Milik Suporter Tim Perancis Picu Pemadaman Listrik Total di Manokwari

Thomas menyebutkan, Observatorium Nasional di Timau akan dilengkapi satu teleskop optik berdiameter 3,8 meter yang sedang dalam proses pengerjaan di Jepang.

"Pada tahun ini teleskopnya sudah selesai dikerjakan sehingga bisa ditempatkan di Timau," tambah Thomas.

Acara pencanangan pembangunan Observatorium Nasional Timau dihadiri staf ahli bidang relevansi dan produktifitas, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Agus Puji Prastyono serta Bupati Kupang, Ayub Titu Eki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com