Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terombang-ambing di Lautan, 14 Nelayan Ditemukan Selamat

Kompas.com - 11/07/2018, 05:24 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sempat terombang-ambing di laut lepas selama satu hari satu malam, sebanyak 14 nelayan asal Lamongan berhasil ditolong dan dievakuasi oleh kapal patroli Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Selasa (10/7/2018).

Para nelayan asal Lamongan tersebut terombang-ambing di lautan lepas setelah kapal yang mereka tumpangi karam akibat terjangan ombak yang mengakibatkan haluan depan mengalami kebocoran.

"Lokasi kejadian di timur Pulau Bawean, tepatnya di titik koordinat 06.03.220 S dan 113.09. 549 E. Mereka lebih dulu ditolong kapal yang sedang melintas dibawa ke perairan Gresik, terus dijemput kapal KSOP KN 365 dibawa ke Pelabuhan Gresik," ujar Kabag Humas KSOP Kelas II Gresik, Nanang Afandi, Selasa (10/7/2018).

Nanang menjelaskan, 14 nelayan asal Lamongan tersebut menumpang kapal Ebi Putra milik Barli, warga RT6/RW1 Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan.

Baca juga: Perahu TKI Ilegal Karam di Perairan Malaysia, 8 Korban Dinyatakan Hilang

Saat itu, mereka hendak menjalankan profesinya mencari ikan di laut lepas di timur Pulau Bawean. Namun karena terjangan ombak, kapal yang mereka tumpangi karam.

"Alhamdulillah, semua penumpang serta kru kapal, semuanya berada dalam kondisi selamat. Serta, tidak ada satu pun dari mereka yang terluka," jelasnya.

Para nelayan tersebut adalah, Ebid (18), Oky (19), Aendro (17), Lutfi (17), Arif (42), Khusnul Maabi (22), Kholik Ali Mahmud (25), Ardhan (14), Fendaka (31), Indar (45), Kamdi (33), Agung (27), Subali (45), dan Sugiono (35).

"Untuk proses selanjutnya, tadi semua penumpang kapal sudah dibawa ke kantor Polair Polres Gresik, guna diantarkan pulang kembali ke Lamongan," ucap dia.

Baca juga: Kapal Pembawa TKI Ilegal Karam di Perairan Malaysia, 17 Orang Hilang

Ombak yang berada di sekitar Pulau Bawean, kata Nanang, terkadang tidak bersahabat untuk nelayan dan kapal yang melintas. Saat sedang cuaca buruk, ombak di perairan tersebut bisa mencapai ketinggian 3 meter bahkan lebih.

"Itu pula yang mendasari kami, terkadang melarang kapal penumpang berlayar menuju Pulau Bawean, bila data dari BMKG yang kami dapatkan menunjukkan sedang cuaca buruk dengan ombak besar (tinggi)," tutur dia.

Kompas TV Berikut wawancara eksklusif bersama dengan mualim kapal yang memiliki jabatan di atas kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com