Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Terbakarnya Mobil Ketua Panwas Kabupaten Rote Ndao

Kompas.com - 06/07/2018, 18:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BA'A, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung melakukan penyelidikan intensif, pasca terbakarnya dua unit mobil milik Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Rote Ndao, Tarsis Toumeluk.

"Kita masih mempelajari motifnya, apakah dibakar apakah terbakar. Namun kita sudah membentuk tim untuk menyelidiki masalah ini," ujar Kapolres Rote Ndao AKBP Murry Mirranda kepada Kompas.com, Jumat (6/7/2018).

Penyelidikan dilakukan agar jangan sampai mobil itu hanya terbakar, tapi diisukan dibakar, adanya ketidakpuasan pasangan calon bupati yang kalah, dan sebagainya.

"Saya mau berbicara fakta dan tidak mau berpersepsi. Jangan sampai Rote sudah aman terkendali, tapi dibuat gaduh dengan adanya pemberitaan yang tidak sesuai fakta," tegasnya.

Baca juga: Ayah Korban Ledakan Bom Pasuruan Memilih Melarikan Diri Ketimbang Urus Anaknya

Menurut Murry, saat dua unit mobil milik Tarsis terbakar di garasi, rumah tersebut dalam keadaan kosong.

Bahkan, rumah itu sudah lama kosong karena Ketua Panwas Tarsis, memilih tinggal di kantor. Sedangkan istri dan anaknya tidak berada di rumah.

Istri dan anak Tarsis, sebut Murry, sudah sekitar dua bulan tinggal di luar Kabupaten Rote Ndao.

Murry menjelaskan, untuk Ketua Panwas dan Ketua KPU serta komisionernya, selalu dikawal personel Polres. Bahkan polisi ikut menginap, karena sudah jadi standar operasional prosedur pengamanan.

Baca juga: Mayat yang Ditemukan Terikat Tali Berpemberat Ternyata Seorang Atlet

Sebelumnya diberitakan, satu unit mobil minibus jenis Toyota Avanza milik Ketua Panwas Kabupaten Rote Ndao, NTT, Tarsis Toumeluk, dibakar sekelompok orang tak dikenal.

Mobil milik Tarsis dibakar di garasi rumahnya di Desa Hoiledo, Kecamatan Rote Tengah, Kabuaten Rote Ndao.

Kompas TV Hasil Exit Poll SMRC Presiden Joko Widodo unggul di 5 provinsi jika pemilihan presiden dilakukan saat Pilkada serentak 27 Juli lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com