Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa di KPU Alor Berujung Ricuh, 2 Warga Diamankan

Kompas.com - 05/07/2018, 22:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KALABAHI, KOMPAS.com - Unjuk rasa ratusan warga di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (5/7/2018) berujung ricuh.

Kericuhan terjadi, setelah ratusan massa pendukung pasangan calon bupati Immanuel Ekadianus Blegur-Taufik Nampira (Intan), memaksa masuk ke dalam kantor KPU dan dihadang oleh barikade aparat kepolisian.

Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi mengatakan, dalam kericuhan itu polisi dilempari batu oleh pengunjuk rasa.

Kericuhan itu lanjut Patar, bermula ketika ratusan pendukung Intan menggelar aksi unjuk rasa menolak pelaksanaan rapat pleno yang digelar oleh KPU Kabupaten Alor.

Baca juga: Hilang 5 Hari, Penumpang Kapal Tenggelam di Alor Ditemukan Tewas

"Unjuk rasa tersebut dipimpin oleh koordinator lapangan Safrudin Tonu dan diikuti oleh simpatisan paket Intan yang berjumlah kurang lebih 500 orang, dengan menggunakan dua unit mobil pick up dan membawa alat pengeras suara," ungkap Patar kepada Kompas.com, Kamis (5/7/2018) malam.

Selanjutnya, mereka mulai melakukan orasi dan membacakan pernyataan sikap, yang menolak pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi dan meminta Komisioner KPU dan Panwaslu untuk menemui massa di lokasi unjuk rasa.

Menanggapi permintaan masa tersebut lanjut Patar, dirinya pun mengimbau kepada seluruh massa untuk kembali ke titik kumpul dan membubarkan diri dengan tertib.

Namun kata Patar, massa yang menuntut pleno dihentikan, mencoba masuk dengan mendesak barikade polisi.

Baca juga: Petugas Bandara Alor Gagalkan Pengiriman Kulit Buaya

Upaya massa tersebut berhasil di redam sehingga aksi tersebut dibatalkan. Tak berselang lama, massa kembali memaksa masuk ke Kantor KPU Alor dengan cara menerobos barikade polisi sehingga terjadi aksi saling dorong.

Polisi kemudian melakukan penembakan dengan meriam air. Melihat itu massa kemudian membalas dengan melakukan pelemparan kepada petugas dari arah arah belakang kantor Telkom.

Merasa terdesak, polisi lalu melakukan tembakan peringatan beberapa kali ke udara, serta dilanjutkan dengan penembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun massa tetap melakukan pelemparan ke arah polisi.

Baca juga: Perahu Tenggelam di Alor, Satu Penumpang Hilang

Pasca pembubaran massa, petugas gabungan Polres Alor, BKO Polda NTT dan Kodim 1622 Alor berhasil mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator yakni O dan AJ.

Masa pun bergerak mundur menuju arah kediaman calon wakil bupati Taufik Nampira. Massa melakukan blokade jalan dari arah lapangan mini menuju Binongko dengan cara pembakaran ban.

Upaya anggota Polres Alor yang mencoba untuk membuka blokade jalan, namun tetap dilakukan pelemparan oleh massa.

Baca juga: Begini Kronologi Tenggelamnya Perahu Kenangan Indah di Kabupaten Alor

Polisi pun kemudian meminta koordinator lapangan Ben Solihin Enga agar mengimbau kepada massa untuk membubarkan diri.

"Massa lalu membubarkan diri dengan tertib. Dua orang yang diamankan kemudian dilepas. Tidak ada yang luka dalam aksi tadi," tutupnya.

Kompas TV Pasca Pilkada, konsentrasi partai politik kini bersiap menghadapi Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com