Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Luka Kekerasan pada Mayat yang Ditemukan Terikat Tali Pemberat

Kompas.com - 05/07/2018, 06:33 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Mayat berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan mengapung terikat tali berpemberat di waduk Sei Ladi Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (4/7/2018) pukul 14.30 WIB, diduga korban pembunuhan.

"Dari hasil visum luar diduga mayat korban pembunuhan. Sebab tidak sedikit ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," Kabid Dokkes RS Bhanyangkara Polda Kepri Kombes Djarot Wibowo, Rabu.

"Terlebih di bagian bibir dan kaki kiri, kekerasan fisik di bagian tersebut cukup serius," tambahnya.

Meski identitas mayat belum diketahui, Djarot memperkirakan, mayat tersebut berusia 30 hingga 40 tahun.

Baca juga: Sesosok Mayat Ditemukan dengan Kondisi Terikat Tali Berpemberat

"Untuk kondisi mayat sendiri, kami perkirakan 1 hingga 3 hari," jelas Djarot.

Djarot menjelaskan, proses otopsi masih berlangsung. Hasil otopsi diharapkan bisa menjawab penyebab kematian, termasuk apakah korban meninggal di waduk atau meninggal sebelum dibuang ke waduk.

"Hasil otopsi sebab kematian sedang diproses, jadi belum bisa disimpulkan. Kalau tidak ada halangan, Kamis (5/7/2018) sore, hasil otopsinya sudah bisa diketahui," ungkapnya.

Djarot mengatakan, mayat tersebut memiliki ciri-ciri di antaranya gigi rusak, tinggi korban sekitar 175 cm, mengenakan baju kaus coklat dan celana kain berwarna hitam.

Selain itu disaku korban ditemukan kartu ATM bank Mandiri serta uang tunai Rp 2.000.

Kompas TV Kemunculan buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat membuat banyak warga penasaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com