Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelahan, Kakek 67 Tahun Meninggal Saat Bermain di Pantai Drini

Kompas.com - 01/07/2018, 19:13 WIB
Markus Yuwono,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Baru bermain air lima menit di Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sudiyanto (67) jatuh pingsan, Minggu (1/7/2018). Tak lama kemudian, dia dinyatakan meninggal.

Sudiyanto adalah warga Pajang, Lawean, Solo, Jawa Tengah. Dia datang bersama rekan-rekannya ke Pantai Drini untuk liburan.

Salah seorang rekannya, Purwati, mengatakan, setelah tiba di pantai, anggota rombongan itu duduk-duduk di pinggir pantai. Namun, Sudiyanto malah main air di pantai.

Beberapa rekannya sempat memeringatkan agar Sudiyanto tidak langsung main air di pantai. Mereka tahu bahwa dia memiliki penyakit jantung.

Tak bermain air, Sudiyanto jatuh pingsan dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Sudah diberi pertolongan oleh tim SAR, tapi memang sudah tak merespons dan dinyatakan meninggal dunia di tempat," kata Purwati ditemui di RSUD Wonosari, Minggu.

Koordinator SAR Sat Linmas Korwil II Gunungkidul Marjono membenarkan hal tersebut.

"Korban langsung bermain air sekitar 5 menit, sempar berhenti dan ingin hendak main lagi, tapi langsung jatuh pingsan," ujarnya

Marjono menduga Sudiyanto kelelahan. Selain itu, suhu air laut pantai selatan dalam kondisi dingin.

Menurut Marjono, Sudiyanto korban kedua yang meninggal karena diduga kelelahan selama di kawasan pantai selatan Gunungkidul, sebulan terakhir.

Sebelumnya, Marsono (37), warga Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, meninggal di Pantai Baron, Senin (18/6/2018), akibat kelelahan saat bermain air.

"Beberapa waktu terakhir ini memang suhu air sedang dingin meski cuaca panas, jadi kami imbau untuk pengunjung dengan kondisi tidak fit agar tidak main air," ucapnya.

Air dingin memicu ubur-ubur

Selain suhu air laut dingin, Marjono mengatakan, sejak Juni hingga nanti Agustus, masa ubur-ubur minggir ke pantai.

"Pagi tadi sudah ada sekitar 12 orang tersengat ubur-ubur dari Pantai Krakal ke timur," katanya.

Setiap hari, tim SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul menyisir mencari ubur-ubur di kawasan pasang surut. Seperti di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, kecamatan tanjungsari ini. Tim SAR berjalan di kawasan pasang surut sembari memungut jika ditemukan ubur-ubur.

Dibandingkan satu pekan lalu, saat ini jumlah ubur-ubur yang menepi di kawasan pantai ada peningkatan.

Jika tidak diantisipasi dengan melakukan penyisiran, hal itu dapat membahayakan wisatawan. Jika orang terkena ubur-ubur dalam keadaan kondisi tubuh tidak stabil  dapat mengakibatkan hingga sesak nafas dan nyeri di beberapa bagian tubuh.

"Setiap hari kami melakukan penyisiran kawasan pantai, jika menemukan ubur-ubur langsung dikuburkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com