Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Akan Dirikan Sekolah Peduli Citarum

Kompas.com - 01/07/2018, 14:42 WIB
Farid Assifa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekalahan di Pilkada Jabar 2018 tidak menyurutkan Dedi Mulyadi untuk melakukan kegiatan sosial.

Rencananya, bulan ini mantan bupati Purwakarta dua periode ini akan mendirikan sekolah peduli Citarum. Sekolah ini didirikan di dua lokasi, yakni Dayeuh Kolot di Bandung dan Karawang.

"Siswanya yang berada di sepanjang sungai Citarum. Ini adalah pusat pendidikan yang akan mengajarkan anak-anak bagaimana mencintai Citarum," jelas Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (1/67/2018).

Dedi menjelaskan, sekolah ini bersifat gratis dan diikuti semua anak dari berbagai golongan yang berada di sepanjang bantaran Sungai Citarum.

"Ini sekolah informal dan gratis. Mereka bisa mengikuti sekolah ini setelah pulang dari belajar di sekolah umum. Bahkan, untuk anak yang tidak sekolah formal pun bisa belajar di sini," terang tokoh yang kerap mengenakan iket kepala sunda itu.

Adapun mata pelajarannya, kata Dedi, adalah tentang wawasan lingkungan, misalnya cara menjaga kebersihan Citarum, menanam pohon di Sungai citarum, keanekaragaman hewan di Citarum dan lainnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tetap Penuhi Janji Bantu Warga meski Kalah di Pilkada Jabar

Bahkan, kata Dedi, ke depan sekolah ini akan mengajarkan kesenian, pencak silat, menari dan membuat kerajinan Citarum.

 

"Setiap purnama juga ada festival Citarum. Anak-anak akan mengikuti festival ini," katanya.

Terkait pengajarnya, Dedi menyebutkan akan dibantu relawan. Dalam waktu dekat, ia akan berdialog dengan organisasi pencinta lingkungan hidup seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

"Kami akan membuat yayasannya, yayasan Citarum Bersih. Anggarannya swadaya. Ada juga donatur dari pengusaha, misalnya pengusaha muda sukses, Bung Dodi. Dia akan ikut mem-back up," kata Dedi.

Museum dan rumah tahan banjir

Selain sekolah peduli Sungai Citarum, Dedi juga akan mendirikan museum Citarum. Museum ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dan Citarum.

Baca juga: Dedi Mulyadi Resmikan Rumah Bebas dari Banjir di Dayeuh Kolot Bandung

Dedi juga akan melanjutkan pembangunan rumah ramah banjir di bantaran Sungai Citarum. Sebagai pilot project, Dedi sudah membangun satu rumah ramah banjir di bantaran Sungai Citarum titik Dayeuhkolot.

"Bertahap akan bangun rumah ramah banjir di bantaran Sungai Citarum. Dayeuholot sudah ada satu. Sekarang akan dibangun 20 rumah di Dayeuh Kolot dan Karawang," kata pria yang kental dengan budaya Sunda itu.

Kompas TV Warga menggunakan perahu sebagai sarana transportasi keluar masuk permukiman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com