Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa, Atap Sekolah di Yogyakarta Dibongkar Mantan Pengurus Yayasan

Kompas.com - 29/06/2018, 21:53 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bagian gedung SMK Kesehatan Giri Handayani, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dibongkar mantan pengurus yayasan nonaktif.

Akibat pembongkaran yang diklaim sepihak tersebut, ruang itu tidak bisa lagi digunakan lantaran bagian atap maupun pembatas ruangan dicopot.

Dokumen-dokumen sekolah maupun sejumlah peralatan kesehatan masih teronggok di bagian depan kelas.

Salah seorang staf pengajar di SMK Giri Handayani, Eka Wahyu Nugraha memaparkan, pembongkaran dilakukan sejak Selasa (26/6/2018).

Baca juga: Warga Tangkap 13 Ikan Arapaima di Sungai Brantas, 3 Ekor Dikonsumsi

 

Saat itu, sekolah didatangi Supriyadi, mantan pengurus yayasan yang saat ini menjadi pejabat di sekretariat dewan.

"Untuk Pak Supriyadi sendiri memang sempat menjadi pembina di SMK Giri Handayani," kata Eka ditemui di kantornya, Jumat (29/6/2018).

"Akan tetapi sejak tahun 2015 beliau sudah tidak aktif lagi. Sepertinya ada masalah internal dengan pihak yayasan, tapi saya tidak tahu masalahnya apa," tuturnya.

Kedatangan Supriyadi bersama para pekerja sendiri, sebelumnya tak ada pemberitahuan. Para pekerja tiba-tiba datang membongkar bagian atap.

Saat itu, sekolah sepi karena masih libur. Hanya ada sejumlah guru piket yang bertugas.

Guru tersebut sempat berusaha mencegah, namun yang bersangkutan bersikeras membongkar gedung bagian barat yang selama ini difungsikan sebagai ruang kepala sekolah, bimbingan dan konseling, serta UKS.

Baca juga: Sebelum Tewas Ditembak, Margaretha Bilang Rumahnya Dikepung Anggota KKB

Menurut Eka, bangunan bagian barat tersebut merupakan aset sekolah. Walaupun inisiatif pembangunannya dari Supriyadi yang saat itu bertindak sebagai pembina.

Namun pembiayaannya berasal dari yayasan, bukan dari kantong pribadi.

"Bangunan tersebut tidak lagi bisa difungsikan karena memang sudah tidak ada atapnya," ucapnya.

Pihak sekolah masih menunggu yayasan. Rencananya, Senin (2/6/2018), yayasan baru datang dan melakukan peninjauan.

Setelah itu, baru akan diputuskan apakah berpindah ruangan atau bangunan yang ada kembali direnovasi.

"Pembongkaran ini tidak mengganggu proses belajar mengajar nantinya saat masuk, dan pendaftaran siswa baru tidak terganggu," tuturnya.

Ketika dikonfirmasi, Supriyadi menyatakan, aset yang ia bongkar merupakan miliknya yang diinvestasikan kepada STKIP Catur Sakti.

Saat ini, kontrak SMK Giri Handayani dengan STKIP Catursakti sudah selesai, sehingga kemudian ia menarik asetnya kembali.

"Itu aset saya yang sudah saya investasikan. Karena kontraknya habis, kemudian saya minta lagi," pungkasnya.

Kompas TV Akibat kericuhan ini, akses Jalan Arteri Pondok Indah sempat lumpuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com