Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2018, 17:23 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang menciptakan inovasi pembangkit tenaga listrik dari limbah kulit pisang.

Aktivitas mikroba dalam glukosa yang terkandung dalam karbohidrat kulit pisang mampu mengalirkan tegangan listrik dengan menggunakan teknologi MFC (Microbial Fuel Cell).

Inovasi ini diciptakan tiga mahasiswa, yakni Elviliana, Chrisma Virginia, dan Oddy South Lolo Toding.

Mereka adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dengan dosen pembimbing Sri Suhartini.

Baca juga: Harvard dan Bloomberg Kepincut Inovasi Pemkab Trenggalek

Ada tiga macam buah dan sayuran yang diuji laboratorium oleh ketiga mahasiswa tersebut, yaitu limbah bayam, kulit pisang, dan kulit jeruk.

"Dari ketiga sampel, bayam, kulit jeruk, dan kulit pisang yang kita uji, limbah kulit pisang yang paling berpotensi," ujar Elviliana.

Sebab, hasil tegangan dan arus listrik dari kulit pisang lebih stabil, tidak mengalami penurunan yang signifikan, sehingga sangat berpotensi untuk mengatasi masalah energi.

Elviliana mengatakan, kulit pisang memiliki kandungan karbohidrat dan kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalsium, dan besi.

Kandungan karbohidratnya mengandung glukosa. Aktivitas mikroba di dalam glukosa inilah yang menghasilkan asam asetat ketika dimasukkan ke dalam reaktor MFC.

Baca juga: Ini Inovasi Dokter Indonesia yang Diundang Vladimir Putin

 

Sedangkan, asam asetat merupakan zat elektrolit yang bersifat konduktor elektrik sehingga mampu menghasilkan arus listrik.

Awalnya, kulit pisang itu dihaluskan. Kemudian dimasukkan ke dalam reaktor MFC. Aktivitas mikroba kulit pisang yang ada di dalam reaktor itu akan menghasilkan energi listrik.

"Pre treatment yang kita lakukan sederhana karena hanya menghaluskan limbah tersebut menggunakan penggiling rumah tangga biasa. Kita bahkan tidak menambahkan bahan apapun ke dalam reaktor sehingga murni memanfaatkan aktivitas mikroba limbah itu sendiri," ungkapnya.

Belum diketahui, berapa besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh kulit pisang tersebut.

Elviana mengaku butuh penghitungan ulang. Jumlah kulit berapa dan menghasilkan tegangan berapa.

Kompas TV Simak selengkapnya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com