Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Tinta Pemilu, Mustafa Dijemput TNI untuk Cek Kesehatan

Kompas.com - 29/06/2018, 07:58 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com — Mustafa (61), anggota Linmas Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Pontianak, Kalimantan Barat, dijemput petugas TNI dari Kodim 1207/BS untuk melakukan tes kesehatan akibat tanpa sengaja meminum tinta pemilu, Kamis (28/6/2018).

Sebelumnya diberitakan, Mustafa tanpa sengaja meminum tinta celup yang ditaruh dalam wadah bekas kemasan air mineral saat Pilkada Serentak, Rabu (27/6/2018) siang.

Hal tersebut dilakukan Mustafa lantaran rasa kantuk yang mendera dirinya karena berjaga TPS semalaman jelang pencoblosan.

Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1207/BS Letnan Kolonel Infanteri Hardi Darmawan mengatakan, pihaknya mendatangi rumah Mustafa di Jalan Komodor Yos Sudarso, Gang Bunut, untuk membawanya melakukan tes kesehatan ke Rumah Sakit Kartika Husada.

Baca juga: Dikiranya Kopi, Petugas TPS Minum Tinta Pemilu

"Mustafa dijemput di rumahnya atas arahan dari Komandan Kodim 1207/BS Kolonel Inf Ulysses Sondang agar dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Hardi, Kamis (28/6/2018).

Pemeriksaan kesehatan yang dijalani Mustafa, menurut Hardi, meliputi pemeriksaan tensi darah, foto Rontgen, pengambilan dan pengecekan darah, serta pemeriksaan EKG jantung.

"Secara umum dinyatakan sehat dan normal. Maka dari itu, selanjutnya pasien diberikan obat dan diperbolehkan pulang," ujarnya.

Sementara itu, Mustafa menyampaikan ungkapan terima kasih atas kepedulian pihak TNI yang membawanya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Sah Mencoblos, Gus Ipul Celup 2 Jari ke Wadah Tinta

“Saya mengucapkan terima kasih kepada TNI yang sudah menjemput dengan segala kebaikannya yang tidak pernah saya terpikir sampai terjadi di hari ini," ujar Mustafa.

"Ini pertama kali saya menjalani pemeriksaan secara lengkap seperti ini di rumah sakit," katanya.

Kompas TV PDI-P juga menegaskan proses demokrasi di pemilu harus jauh dari sentimen SARA, ujaran kebencian, dan berita bohong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com