Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2018, 06:47 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com — Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, ditutup karena terdampak abu vulkanik dari letusan Gunung Agung.

Penutupan dilakukan mulai Jumat (29/6/2018) pukul 03.00 Wita. Penutupan diperkirakan berlangsung hingga pukul 19.00 Wita. Namun, penutupan ini akan terus dievaluasi seiring perkembangan kondisi Gunung Agung.

Keputusan itu diambil dalam rapat evaluasi Erupsi Gunung Agung oleh Komunitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nusa Tenggara Yusfandri Gona, Jumat dini hari pukul 00.05 Wita.

"Dengan pertimbangan air space atau ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran volcanic ash (abu vulkanik) ke arah barat-barat daya atau mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai sesuai dengan ploting ASHTAM VAWR 5626 maka notam closed bandara terhitung mulai tanggal 29 Juni 2018 pukul 03.00 Wita sampai dengan pukul 19.00 Wita," kata Communication & Legal Section Head Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim.

Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Ditutup

Dari rapat evaluasi tersebut diketahui aktivitas Gunung Agung berada level III (Siaga), dan erupsi berlangsung terus-menerus sejak Kamis kemarin pukul 10.00.

Ploting VAAC Darwin memprediksi, terjadi sebaran abu vulkanik ke atas permukaan dengan ketinggian 23.000 feet (kaki) yang mempunyai kecepatan 10 knot. Abul vulkanik itu sudah menutupi ruang udara Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Dari catatan pilot report pada ketinggian 15.000-23.000 kaki ditemui adanya abu vulkanik di ruang udara dengan arah angin cenderung ke arah barat dan barat daya.

"Data RGB citra satelit terakhir, sejak 19.00-00.00 Wita bahwa volcanic ash sudah tersebar dengan cepat yang hampir menutupi ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan kecenderungan bergerak ke barat hinga barat daya," kata Arie.

Selain itu, RGB citra satelit cuaca Himawari pada pukul 01.00 Wita menunjukkan pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah barat-barat daya dan menutupi aerodrome Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.

"Sebaran debu vulkanik, berdasarkan model trayektori BMKG, diprediksi sebaran debu vulkanik akan terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada pagi hari tanggal 29 Juni 2018," kata Arie.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com