Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas Ditembak, Margaretha Bilang Rumahnya Dikepung Anggota KKB

Kompas.com - 28/06/2018, 22:24 WIB
Chermanto Tjaombah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAROS, KOMPAS.com - Jenazah pasangan suami istri, Henrik Sattu (35) dan Margaretha (20), warga Toraja Utara, yang menjadi Korban tewas dalam penembakan di Kabupaten Nduga, Propinsi Papua, tiba di Bandara Hasanuddin, Makassar.

Kedua jenazah langsung menjalani proses peribadatan di Tongkonan Toraja, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6/2018) malam.

Arjun, bocah berusia 7 tahun korban selamat dalam insiden itu hanya memandang kosong ke arah dua ambulans yang mengangkut jenazah kedua orangtuanya. Sesekali ia terlihat menahan rasa sakit akibat luka tebasan yang juga dialaminya di mulut.

Henrik Sattu bekerja sebagai kontraktor di Timika sejak tamat SMA. Ia tinggal di Kabupaten Nduga bersama istrinya, Margaretha.

Di rumahnya, mereka juga membuka kios dengan mempekerjakan tiga orang karyawannya yang salah satunya adalah Zainal Abidin, warga Kabupaten Selayar, yang juga turut tewas dalam kejadian itu. Jenazah Zainal Abidin telah dipulangkan lebih awal pada Selasa (26/6/2018) lalu.

Baca juga: Pesawat Trigana Air Ditembak di Bandara Kenyam di Nduga, Pilot Terluka

Martina, kakak korban Henrik yang juga tinggal di Timika, mengaku, sempat menelepon korban pada Senin (25/6/2018) sekitar pukul 10.00 pagi untuk mengatahui kabar adik dan keponakannya.

Namun Martina yang saat itu berbicara dengan Margaretha malah mendapat kabar buruk bahwa rumah saudaranya itu tengah dikepung sejumlah orang bersenjata lengkap.

“Bersamaan dengan penembakan di bandara, saya langsung telepon Mama Rahel (Margaretha) tanyakan kamu di mana. Dia jawab, 'Kami masih di kios, tidak bisa keluar karena dikepung',” kata Martina menirukan jawaban korban Margaretha.

Martina pun segera mematikan telepon selulernya untuk menghubungi petugas kepolisian. Namun, kata Martina, polisi menolak bantu para korban dengan alasan keamanan karena rumah korban dekat markas para pelaku.

Baca juga: TNI - Polri Perkuat Keamanan di Nduga, Lokasi Tertembaknya Trigana Air

Martina kembali menghubungi korban sebanyak 6 kali, namun tidak mendapat respons. Beberapa saat kemudian panggilan tersebut diangkat, namun oleh orang lain yang mengabari kematin Margaertha dan suaminya.

Rencananya, rombongan pengantar jenazah akan berangkat ke Toraja Utara malam ini dan dijadwalkan tiba pada Jumat dini hari nanti. Jenazah pasutri itu akan dibawa langsung ke rumah duka di Lembang Bua, Kecamatan Seseang, Maros.

Kompas TV Trigana Air memutuskan untuk menghentikan semua penerbangan, untuk membawa logistik Pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com