Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangannya Terancam, Ridwan Kamil Tak Khawatir

Kompas.com - 28/06/2018, 19:40 WIB
Dendi Ramdhani,
Heru Margianto

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kandidat Gubernur Jawa Barat versi quick count Ridwan Kamil mengaku tak khawatir soal kemungkinan hasil penghitungan yang berbeda dari Komisi Pemilihan Umum atas hasil Pilkada Jawa Barat.

Pesaing pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yaitu pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku yang diusung Gerindra, PAN, dan PKS meyakini bahwa merekalah pemenang Pilkada. Baca juga: Gerindra Klaim Sudrajat-Ahmad Syaikhu Juara Pilkada Jawa Barat 2018

Dalam quick count sejumlah lembaga survei, suara Ridwan-Uu (Rindu) unggul 3-4 persen dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).

"Enggak (khawatir). Saya dari dulu saat meniatkan luar biasa tegang dinamikanya, saat mendaftar juga sama, saat berkompetisi sama, detik akhirnya positif. Berita belum pasti ini tidak akan menggelisahkan karena saya meyakini angka kita yang benar," tutur Ridwan saat ditemui di kediaman Solihin GP, Jalan Cisitu, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/6/2018).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo HASIL AKHIR 5 LEMBAGA SURVEI PILKADA JABAR

Ia pun tak khawatir jika kemenangannya di Pilkada Jabar digugat. Menurut dia, hal itu wajar terjadi dalam proses demokrasi. Apalagi, ia pun pernah digugat pada Pilkada Kota Bandung 2013 lalu.

"Sama, saya 2013 bayangin menang 45 persen digugat oleh mereka yang 17 persen. Jadi beda jauh juga ada yang ingin meluapkan rasa penasarannya dengan tidak logis. Ya kalau terjadi lagi, saya ulang kaset 2013. Ada tim lawyer-nya kita debat di MK. Nanti juga ada titik berhentinya," papar Emil, sapaan akrabnya.

Sambil menunggu hasil penghitungan resmi KPU, Emil berkomitmen untuk terus melanjutkan kewajibannya memimpin Kota Bandung.

"Saya kan Wali Kota Bandung, saya akan menyibukkan diri mengurus Kota Bandung," kata dia.

Namun, ia tetap menginstruksikan kepada timnya untuk terus mengawal proses penghitungan langsung oleh KPU.

"Tapi terus memonitor, menitipkan kepada tim gabungan untuk menjaga suara yang akan dihitung manual. Jangan sampai ada rekayasa yang terjadi. Karena hasil quick count ini sama ke semua konsultan, 3-5 persen. Akan jadi ke MK kalau perbedaannya 0,5 persen," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com