Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Tokoh Sedulur Sikep Kudus pada Kepala Daerah yang Terpilih

Kompas.com - 28/06/2018, 10:51 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com—Warga Sedulur Sikep di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi serentak di wilayahnya, Rabu (27/6/2018). Harapan pun diembankan pada pemimpin yang nanti terpilih dari hajatan ini.

"Pemimpin yang terpilih diharapkan bisa adil kepada semua warga. Tidak ban cinde ban siladan, tidak pilih kasih atau tidak adil," kata tokoh Sedulur Sikep asal Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, saat ditemui di kediamannya usai memberikan suara di TPS 1 Desa Larikrejo, Rabu.

Selain memilih calon gubernur, warga Kabupaten Kudus juga memilih calon bupati. Di jari tangan Budi terlihat jejak tinta penanda telah memberi suara di pilkada. Dia memberikan suara bersama istri dan ketiga anaknya.

"Saya ajak keluarga mencoblos. Ini masih ada sisa tinta di jari," ujar dia.

Baca juga: Gubernur atau Bupati Kudus Terpilih, Tolong Perhatikan Nasib Kaum Difabel

Menurut Budi, Sedulur Sikep selama ini tidak menutup diri dan ikut andil dalam kontestasi demokrasi. Sebagai warga negara, ujar dia, mereka harus ikut menentukan siapa pemimpinnya sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.

"Jadi kalau ada stigma Sedulur Sikep membangkang pemerintah, tidak mau ikut memilih itu sangat tidak benar. Membangkang itu saat pemerintahnya masih kolonial Belanda. Sekarang sudah dipimpin oleh warga Indonesia sendiri. Kalau nenek moyang dulu bilangnya 'Jawa wis balik Jawane' atau bangsa kita sudah dipimpin oleh bangsa kita sendiri,"  ungkap dia.

Menurut Budi, stigma buruk yang menyudutkan Sedulur Sikep tersebut sejatinya dibangun oleh pemerintah kolonial. Ia pun tegas membantah pandangan bahwa Sedulur Sikep masih kolot dan terbelakang. Seperti halnya orang lain, Sedulur Sikep bisa menyesuaikan dan menerima perubahan dunia sewajarnya.

"Lha ini terbukti saya dan keluarga ikut nyoblos, ikut menentukan siapa pemimpin. Saya juga ingin punya pemimpin yang mampu mengayomi kami dan pastinya bisa memikirkan kami sebagai Sedulur Sikep," ujar Budi.

Baca juga: Pasangan Tamzil-Hartopo Klaim Menang di Pilkada Kudus 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com