Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seram, Pemilih di TPS Ini Disambut "Kuntilanak" hingga "Pocong"

Kompas.com - 27/06/2018, 10:54 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com — Suasana "seram" terlihat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07 di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Suasana horor pertama kali terlihat dari pintu masuk TPS. Di depan TPS, ada dua petugas penjaga yang mengenakan kostum algojo.

Suasana horor juga kian terasa begitu masuk ke ruang TPS yang berada di kawasan Gunung Brintik itu. Semua petugas yang terlibat mengenakan kostum hantu, mulai dari kuntilanak, pocong, genderuwo, dan lainnya.

Tidak hanya kostum, petugas juga didandani secara menor sehingga terlihat menyeramkan. Suasana menyeramkan ditambah dengan adanya keranda, tulang belulang, hingga aksesori lainnya. Alunan musik di ruang itu juga menambah suasana horor.

Baca juga: Unik, TPS di Samping Rumah Ridwan Kamil Usung Tema Piala Dunia

KPPS 07 Kelurahan Randusari, Krisyanto, mengatakan, pihaknya memang mendesain TPS menjadi TPS horor. Mereka ingin menghadirkan TPS yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.

TPS horor juga mencerminkan kondisi lingkungannya yang mayoritas berupa makam.

"Ini pertama kali digunakan. Kami ingin pemilih antusias untuk menyalurkan hak pilihnya," ujarnya.

Di TPS 07 sendiri setidaknya ada 340 pemilih, terdiri dari 171 laki-laki dan 169 perempuan.

Baca juga: Sempat Terendam Banjir, TPS 05 di Karawang Dipindahkan

Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono mengatakan, TPS unik di wilayahnya merupakan inisiatif warga untuk menyemarakkan gelaran Pilkada Jateng.

Pihak KPU menyediakan anggaran, namun teknis pembuatan TPS diserahkan ke masing-masing KPPS.

"TPS horor di Randusari ini murni inisiatif warga. Kreasi warga seeprti ini bagus untuk menarik minat warga," tandasnya. (K93-14)

Kompas TV Warga menghiasi TPS dengan pernak-pernik piala dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com