Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Cemburu, Bentrok Antarwarga Terjadi di Yahukimo Papua, 3 Tewas dan 27 Luka-Luka

Kompas.com - 26/06/2018, 11:28 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YAHUKIMO, KOMPAS.com – Diduga dipicu api cemburu, bentrok antarwarga terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (25/6.2018) kemarin.

Bentrok yang terjadi di Jalur I Pasar Baru, Kota Dekai itu menelan tiga korban meninggal dunia dan 27 orang luka-luka, serta lima unit rumah hangus terbakar.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, bentrok yang terjadi sekitar pukul 14.35 WIT diduga dipicu api cemburu yang berbuntut perkelahian antarwarga.

Informasi yang didapat polisi, bentrok itu bermula ketika istri dari pria berinisial YH diisukan berselingkuh dengan salah satu warga masyarakat dari kelompok kampung tetangga.

Dari isu tersebut, YH kemudian mencari laki-laki yang berselingkuh dengan istrinya dan kebetulan bertemu di salah satu bengkel motor Jalur I Kota Dekai. 

"Selanjutnya (mereka) langsung bertengkar mulut dan berujung penikaman terhadap korban," ungkap Kamal, Selasa (26/6/2018) pagi.

Baca juga: Polri Kejar Pelaku Penembakan Pesawat Trigana Air di Papua

Mendengar adanya salah satu keluarga mereka menjadi korban penikaman, lanjut Kamal, kelompok bawah langsung secara spontan berkumpul sambil membawa alat perang seperti tombak, panah, parang, serta batu dan kayu langsung melakukan penyerangan ke lokasi Pasar Baru.

"Sementara dari kelompok atas juga sudah bersiap, sehingga terjadi saling serang antarkelompok," katanya.

Akibat kejadian tersebut, ungkap Kamal, sebanyak 3 korban meninggal dunia, 27 mengalami luka-luka dan lima unit rumah hangus terbakar.

"Pascakejadian, kondisi saat ini berhasil dikuasai aparat TNI dan Polri disana. Kondisinya sudah kondusif. Penjagaan ketat terus dilakukan, agar benrok tidak kembali terjadi," paparnya.

Selain mengamankan lokasi, kata Kamal, aparat kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan, guna mengungkap aktor perkelahian ini.

"Sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangan. Tapi belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," lanjutnya.

Baca juga: Dokter Amalia dan Kisahnya Tentang Distrik Ninati, Boven Digoel, Papua

Kompas TV Pascabentrok, upaya mediasi akan dilakukan antara warga dan perusahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com